Naskah Khutbah Idul Fitri 2024: Hari Raya Fitri dan Sikap Memaafkan

Red: Ani Nursalikah

Selasa 09 Apr 2024 03:05 WIB

Pedagang kulit ketupat melayani pembeli di kawasan Palmerah, Jakarta, Kamis (20/4/2023). Foto: Republika/Prayogi Pedagang kulit ketupat melayani pembeli di kawasan Palmerah, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fatihunnada, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komisi Fatwa MUI Pusat, dan Pengurus Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kab. Bekasi

Khutbah I

Baca Juga

 اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

 (x 9)بِسْمِ اللهِ الرّحْمنِ الرَّحِيمِ. اَللهُ أَكْبَرْ اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهْ، صَدَقَ وَعْدَهْ، وَنَصَرَ عَبْدَهْ، وَأَعَزَّ جُنْدَهْ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهْ. لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ الْعِيدَ مِنْ أَكْبَرِ شَعَائِرِ الْإِسْلَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْمُلْكُ الْعَلَّامِ، رَبَّنَا الَّذِي يَنْبُعُ مِنْهُ السَّلَامُ وَإِلَيْهِ يَعُودُ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي أَمَرَ أُمَّتَهُ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى مَنْ دَعَا لِهُدَى الْإِسْلَامٍ. اَللّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِىِّ الْإِِسْلَامِ وَرَسُولِ السَّلَامِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ وَمَنْ تَبِعَهُ بَإِيمَانٍ وَإِسْلَامٍ وَإِحْسَانٍ إِلَى دَارِ السَّلَامِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ رَحِمَكُمُ اللهِ: أُوصِينِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، وَاعْلَمُوا أَنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ قَالَ اللهُ تَعَالَى: خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ. وَقَالَ: الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ وَاللهُ أَكْبَرْ،وَاللهُ أَكْبَرْ،وَاللهُ أَكْبَرْ، وَللهِ الْحَمْدُ

Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah

Hari Raya Idul Fitri dikenal juga sebagai hari saling memaafkan. Dalam momentum hari raya Idul Fitri yang mulia dan suci, kita sama-sama menyucikan diri dari segala kesalahan kepada Allah swt dan kepada manusia.

Hal ini kita lakukan agar menjadikan amal ibadah Ramadan kita lebih bermakna untuk diri kita. Karena sebagai manusia biasa. kita tidak dapat lepas dari segala kesalahan.

BACA JUGA: Niat Sholat Idul Fitri Lengkap Tata Cara, Hukumnya, dan Lafal Takbiran

Terkadang, kita tidak sengaja melukai orang lain dengan ucapan kita. Kita juga tidak menyadari perbuatan kita dapat menyakiti orang lain, meskipun tidak disengaja. Karena itu, meminta maaf dan memaafkan adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan pada momentum Idul Fitri.

Kita tidak ingin menjadi hamba yang merugi hanya karena kesalahan-kesalahan kepada sesama manusia belum dimaafkan oleh orang lain. Seperti gambaran yang diceritakan Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

 قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Artinya, "Nabi berkata: "Tahukah kamu siapa orang bangkrut?" Sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya dirham dan harta benda."

Kemudian Nabi berkata: "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, zakat, puasa, dan haji. Selain itu ia juga membawa dosa karena memaki, memukul, dan mengambil harta benda orang lain.

Kemudian kebaikannya diambil dan diberikan kepada orang yang dizaliminya. Ketika kebaikannya habis padahal kezalimannya belum dibayarkan semua, maka dosa orang-orang yang dizaliminya akan diberikan kepadanya, dan kemudian ia dihempaskan ke dalam neraka." (HR Muslim).

Selanjutnya...

Terpopuler