Membuat kue talam membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Bahan-bahan seperti tepung beras, santan, gula, dan pewarna dicampur dengan cermat, kemudian dikukus selama 1 jam untuk menghasilkan kue talam yang sempurna.
Awaliyah memulai proses pembuatannya sejak subuh, dibantu oleh tiga karyawan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kue-kue yang dijualnya selalu segar dan berkualitas.
Bulan Ramadhan menjadi berkah bagi para pedagang di Jalan Biawan. Awaliyah mengaku omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta per hari, dua kali lipat dari hari biasa.
Bagi para pecinta kuliner tradisional, wadai talam Biawan memiliki cita rasa yang tak tertandingi. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang pas menjadikannya takjil favorit untuk berbuka puasa.
Yasinta, pembeli setia wadai talam Jalan Biawan, mengatakan bahwa kue talam di sini memiliki ciri khas yang berbeda. "Lebih lembut dan manisnya pun pas," ungkapnya.
Hal yang istimewa adalah menggunakan pandan asli dan juga manis gula merahnya yang terasa nikmat jika disantap saat berbuka puasa.
"Apalagi amparan tatak, ini jenis talam yang paling saya sukai, terasa manis bercampur gurih santan, dicampur lembut dan harumnya pisang talas," ungkap Yasinta.
Jalan Biawan bukan sekadar tempat berburu takjil...