REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo mulai kesulitan untuk menempatkan pasien yang terus berdatangan. Pasalnya, dari 1.504 tempat tidur yang ada di rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia timur itu, telah penuh dengan pasien.
”Semua tempat tidur sudah penuh. Jika ada pasien yang masuk atau yang dirujuk ke sini, terpaksa kami tempatkan di brankar, ” ujar Kepala Instalasi Rawat Darurat RSU Dr Soetomo Surabaya, Urip Murtedjo, Jumat (2/9).
Dia mengatakan keputusan untuk menempatkan pasien dalam brankar tersebut lantaran pasien yang datang tidak bisa ditolak. Sementara, pasien terutama dari rujukan terus berdatangan. Untuk kebutuhan itu, RSU Dr Soetomo menyiapkan 100 brankar.
Jika 100 brankar tersebut tidak mencukupi, Urip mengatakan pihaknya terpaksa merujuk pasien ke rumah sakit lain di Surabaya. “Biasanya pasien yang datang terutama yang rujukan membutuhkan oksigen dan merupakan pasien high care unit,” jelas spesialis bedah leher dan kepala ini.
RSU Dr Soetomo, lanjut Urip, bekerja sama dengan rumah sakit di Surabaya dengan sistem dua arah. Artinya, jika RSU dr Soetomo sudah kewalahan menangani jumlah pasien yang membludak bisa dirujuk ke RS lain yang ada di Surabaya seperti RS Haji, RSI Jemur, RS Husada Utama, dan rumah sakit lain. Hal itu berlaku juga untuk sebaliknya.
“Sistem rujukan ini dilakukan agar semua pasien bisa tertangani dengan maksimal dan tidak ada pasien yang tidak tertangani,” jelasnya.
Untuk menghindari kelebihan pasien tersebut, Urip menghimbau agar RS Kabupaten/kota tidak dengan mudah merujuk pasien ke RSU Dr Soetomo. Sebab, jika semuanya dirujuk ke RSU Dr Soetomo, kejadian overload (kelebihan pasien) yang setiap tahun terjadi tidak akan bisa dihindarkan.
“Kalau terus dirujuk, berapa pun ditambah jumlah kapasitas daya tampungnya, itu bisa dipastikan kejadian overload akan terus terjadi setiap Lebaran,“ ungkapnya.