Saat Dengarkan Ceramah Hidayat Nurwahid, Letusan Ban Transjakarta Kejutkan Jamaah di Al Azhar

Red: Didi Purwadi

Selasa 30 Aug 2011 10:20 WIB

Hidayat Nurwahid Hidayat Nurwahid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Letusan salah satu ban bus Transjakarta trayek Blok M-Kota yang sedang melintas di depan Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, mengejutkan ribuan jamaah shalat Id yang merayakan Idul Fitri 1432 H pada Selasa (30/8).

Letusan ban yang terdengar cukup keras itu terjadi sesaat setelah para jamaah usai melaksanakan shalat id.

Menurut salah seorang petugas keamanan yang berjaga di depan Masjid Al Azhar, salah satu ban bus Transjakarta tersebut meletus setelah terkena kerikil di lintasan busway itu.

Sementara itu, dalam khutbah Idul Fitri di Masjid Al Azhar, Khatib mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid mengajak para jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Dikemukakannya pula bahwa bulan suci Ramadhan kali ini sangat istimewa karena pada saat yang sama ada momentum proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Hal ini menjadi bukti bahwa Ramadhan benar-benar bulan kemenangan bagi rakyat Indonesia," ujar Hidayat Nurwahid.

Ditegaskannya bahwa masih banyak bangsa di dunia ini yang belum sepenuhnya bisa menikmati makna merdeka tersebut, semisal Somalia, Libya atau Palestina. Karenanya, ia menambahkan, kemerdekaan ini merupakan nikmat yang harus disyukuri bangsa Indonesia.

Pada bagian lain khutbahnya, Hidayat yang juga politisi PKS itu menuturkan bagwa produk Ramadhan berupa taqwa pada Allah tidak cukup hanya dihadirkan selama bulan suci saja, tetapi juga harus benar-benar terlaksana pada bulan-bulan selanjutnya pasca ramadhan.

"Harus ada keberlanjutan setelah ada modal yang dipupuk selama ramadhan kemarin," tegasnya.

Salah satu pelaksanaan itu, menurut Hidayat Nurwahid, adalah bagaimana menerapkan "iqra" atau membaca berbagai tanda-tanda kebesaran Allah dengan cara yang lebih komprehensif sehingga ilmu yang dilandasi dengan iman dan takwa akan menghadirkan rahmat dan berkah dari Allah SWT. Hidayat juga mengingatkan bahwa umat Islam harus benar-benar menjadi "rahmatan lil alamin" dan bukan sekadar buih yang mudah terombang-ambing oleh arus.

Terpopuler