Festival Bedug Karawang Ditunda Sesuaikan 1 Syawal

Red: Didi Purwadi

Selasa 30 Aug 2011 09:40 WIB

bedug bedug

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG - Gebyar Festival Bedug yang rencananya akan digelar Pemerintah Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/8) malam tadi batal. Pembatalan tersebut menyusul diumumkannya 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Rabu (31/8).

"Acaranya harus ditunda hingga Selasa (30/8) malam. Karena, hari 1 Syawal 1432 Hijriah bertepatan pada Rabu (31/8)," kata Kepala Desa Wadas, Junaedi.

Sesuai dengan undangan yang sudah disebarkan kepada para peserta Gebyar Festival Bedug, kegiatannya akan digelar pada Senin malam. Karena, pada malam itu awalnya diperkirakan sebagai malam takbiran.

Tetapi, setelah pemerintah mengumumkan 1 Syawal jatuh pada Rabu (31/8), maka kegiatan itu pun ditunda hingga Selasa (30/8) malam.

Penundaan kegiatan tersebut sudah disebarluaskan secara langsung kepada para peserta dan disampaikan melalui pengerah suara. "Saya yakin pesertanya tidak akan berubah karena masyarakat sangat antusias mengikuti Gebyar Festival Bedug. Pesertanya diperkirakan mencapai lebih dari 20 grup. Masing-masing grup sebanyak enam orang," kata dia.

Masing-masing orang dari setiap grup itu posisinya sebagai vokalis, penabuh bedug, pemegang kecrek, pemukul kentongan, pemukul gong, dan penabuh kenong. "Untuk jurinya, itu ada empat orang yang merupakan orang netral dan dari kalangan seniman," kata Junaedi.

Tujuan Gebyar Festival Bedug ialah untuk mempererat tali silaturahim antarsesama masyarakat Desa Wadas. Sebab, Gebyar Festival Bedug itu beberapa tahun sebelumnya sudah digelar oleh pemerintah desa setempat.

"Sebelum 1990-an kegiatan itu selalu digelar dalam menyambut lebaran. Tetapi sejak 1990-an hingga sekarang sangat jarang. Jadi, saya ingin kegiatan itu digalakkan lagi," kata dia.

Selain itu, kegiatan tersebut juga digelar agar masyarakat Desa Wadas, khususnya para pemuda tidak melakukan konvoi atau arak-arakan pada malam takbiran di sekitar perkotaan. Karena, kegiatan tersebut sangat membahayakan.

Terpopuler