REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bagi dr Abid Pullippat, menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama. Karena besarnya tugas yang diemban, terlebih rumah sakit tempat dia bekerja menangani semua macam kasus darurat, Pullippat sering lupa untuk berbuka puasa tepat waktu selama Ramadhan.
"Itu sering terjadi ketika saya sedang bekerja dan merawat pasien di bangsal gawat darurat," kata dokter gawat darurat di Rumah Sakit Aster di Al Qusais, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) itu, dilansir dari laman Khaleej Times, Selasa (20/4).
Pullippat, yang telah menjadi warga UEA selama tiga tahun, sedang menjalani bulan suci Ramadhan keduanya di Dubai. "Meski Ramadan lalu kami bekerja tanpa lelah selama puncak Covid-19, beban kerja tahun ini juga sama," kata dokter umum pengobatan darurat di Dubai ini.
Dia terus menangani beberapa kasus darurat atau yang lainnya. Misalnya beberapa waktu lalu, menjelang buka puasa, seorang anak laki-laki UEA berusia 18 tahun dilarikan ke bangsal darurat. Dia membutuhkan operasi darurat.