Makin Dekat Lebaran, Pedagang Pakaian Makin Laris Manis

Red: Didi Purwadi

Rabu 24 Aug 2011 11:22 WIB

Pedagang pakaian mendapat omzet berkali lipat selama bulan Ramadhan. (ilustrasi) Foto: Antara/Edi Suhaedi Pedagang pakaian mendapat omzet berkali lipat selama bulan Ramadhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tingkat penjualan produk pakaian jadi diperkirakan meningkat hingga lima kali lipat selama bulan puasa. Jumlahnya semakin meningkat menjelang hari Lebaran. Guna mengantisipasi hal tersebut, pengelola pusat perbelanjaan antara lain menggelar "Midnight Sale".

"Untuk produk fesyen atau pakaian, omzetnya bisa 2 hingga 5 kali lipat," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan.

Menurut Stefanus, tingkat peningkatan penjualan pakaian di berbagai mal atau pusat perbelanjaan itu terutama terjadi pada pengunjung dari kelas menengah dibanding pengunjung kelas atas. Ia mengemukakan, peningkatan omzet di pusat perbelanjaan juga disebabkan sistem penggajian dan pemberian THR yang memiliki waktu yang pas untuk mendorong hal tersebut.

Karena bulan puasa ini berlangsung selama Agustus, maka gaji pada akhir Juli biasanya dipergunakan untuk membeli keperluan awal Ramadhan. Sedangkan, tunjangan hari raya (THR) diberikan pada sekitar pertengahan Agustus dan gaji pada akhir Agustus juga akan dipergunakan untuk membeli keperluan jelang lebaran.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang Lebaran, para pengelola pusat perbelanjaan juga telah menyiapkan sejumlah acara promosi seperti "Midnight Sale" atau penjualan produk yang dilakukan pada waktu larut malam.