Sangat Berbahaya! Penyasak Uang Receh Saat Ramadhan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Rabu 24 Aug 2011 11:19 WIB

penyasak uang receh

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Bagi pemudik yang melalui jembatan Sewu, perbatasan Subang-Indramayu diharapkan jangan melempar uang sedekah sembarang. Sebab, niatan berbuat baik justru memunculkan konsekuensi yakni kemacetan atau kecelakaan.

Dari pantauan Republika, Sabtu (20/9), dengan mengenakan topi atau kaos yang dililitkan kepala, oleh warga setempat disebut penyasak uang recehan, akan sigap apabila ada pengendara yang melemparkan uang receh bernilai Rp. 500 hingga Rp. 5.000 ke jalanan. saat menyasak uang yang jatuh, mereka membuat semacam sapu dari ranting pohon. Menurut mereka, menggunakan ranting pohon lebih efektif ketimbang sapu lidi.

Kondisi itu jelas berbahaya, lantaran kendaraan yang berada dibelakang pemberi derma akan mengurangi lajunya secara mendadak. Situasi kian rawan lantaran penyasak uang umumnya masih anak-anak dan jumlahnya cukup banyak yakni 10 dari 20 orang yang mangkal di Jembatan Sewu.

Tarmudji, 13 tahun, warga setempat, mengaku tak segan berebut uang recehan yang berada ditengah jalan. Dikatakan Tarmudji, situasi itu selalu ia alami setiap hari, bahkan kian intens ketika arus mudik tiba. Menurutnya, setiap uang receh begitu berharga meski bertaruh nyawa.

Pendapat senada juga disampaikan Pak Kumis, sosok yang boleh dibilang paling senior diantara penyasak uang. Ia mengatakan sudah menjadi resiko bagi ia dan rekannya untuk berjibaku dengan maut demi recehan. Pak Kumis menuturkan, sudah menjadi kebiasaan bagi pengemudi yang tahu, untuk melempar uang receh saat melintasi jembatan. Menurutnya, ada semacam kepercayaan warga setempat, yaitu dengan melempar uang di Jembatan Sewu akan membawa berkah bagi si pelempar.

Bagi warga sekitar perbatas, ada semacam kepercayaan, bahwa mengambil recehan uang dari para pengendara akan membawa berkah. Bagi pengendara, melemparkan uang derma akan mengambilkan setiap harapan dan doa yang terucap.

Entah siapa yang memulai tradisi itu, yang jelas kepercayaan itu justru berbahaya bagi mereka yang melintas jembatan Sewu atau mereka yang menunggu berkah dari sang penderma. Apalagi, tidak terlihat ada petugas yang berniat untuk mencegah mereka berjibaku dengan maut. Untuk itu, para pemudik patut waspada.