Jauh dari Keluarga, Kesedihan Pekerja Migran di Malaysia Saat Idul Fitri

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 12 Apr 2024 17:49 WIB

Seorang perantau dari Bangladesh, Toybur Alamin (36 tahun) menghabiskan libur Idul Fitri di Menara Petronas, Malaysia, Rabu (10/4/2024). Foto:

1

“Saya berasal dari keluarga dekat dan saya tahu mereka mengkhawatirkan saya. Ibu saya sering berbicara tentang saya akan menikah. Tapi itu harus menunggu karena menghasilkan uang adalah prioritas saya,” kata dia.

“Aidilfitri ini, saya ngobrol panjang lebar dengan adik saya dan menyuruhnya untuk giat belajar,” jelas dia.

Abedul juga berjanji akan mengirim lebih banyak uang ke kampungnya bulan ini karena bosnya memberi uang THR. Baik Toybur maupun Abedul mengatakan mereka secara umum bahagia di Malaysia, namun memohon agar masyarakat Malaysia lebih menunjukkan rasa hormat kepada mereka.

“Beberapa warga Malaysia nampaknya marah ketika kami berkumpul dalam kelompok besar di KLCC atau tempat menarik lainnya. Saya menyesal mereka merasa tidak nyaman, tapi ke mana lagi kami bisa pergi,” kata Toybur.

Hal senada juga disampaikan Abedul. “Kami juga manusia, dan kami punya perasaan. Kami telah belajar Bahasa Malaysia dan kami dapat memahami ketika kami dihina oleh beberapa orang yang bertanya, 'mengapa mereka ada di sini dan bukannya berada di tempat kerja mereka?’” ucap dia.

Abedul mungkin tidak berpendidikan tinggi atau mengenakan pakaian mahal, tapi ia juga punya perasaan. “Saya berharap masyarakat Malaysia memahami hal ini karena suatu hari, anak-anak Anda mungkin bekerja di luar negeri, dan Anda tidak ingin mereka diperlakukan dengan buruk,” kata Abedul.

Terpopuler