Terjebak Macet dan Lelah, Bolehkah tidak Puasa Saat Mudik Lebaran?

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 24 Mar 2024 13:32 WIB

Pemudik keluar dari kendaraannya ketika terjebak kemacetan di Gerbang Tol Cikampek Utama, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Foto:

1

Adapun keringanan dibolehkannya tidak berpuasa dalam Islam adalah apabila jarak atau lamanya perjalanan itu mencapai 85 kilometer. Selain itu, seseorang tidak dianggap sebagai seorang musafir kecuali dia melampaui daerah berpenghuni dari lokasi di mana dia tinggal.

Jadi, seseorang yang berniat bepergian, tetapi tidak memulai perjalanan atau melampaui daerahnya tidak diizinkan berbuka puasa. Jika seseorang yang merasa sulit untuk berpuasa saat bepergian atau bahwa puasa secara fisiologis akan merugikannya, lebih baik baginya untuk berbuka.

Jabir telah berkata, “Sekali Nabi (saw) melewati seorang pria yang berbaring di bawah pohon sementara air disemprotkan ke wajahnya (karena apa yang dia rasakan karena puasa). Nabi bertanya, 'Bagaimana dengan pria ini?' Mereka berkata, "Dia sedang berpuasa." Nabi (saw) berkata, 'Puasa tidak dianjurkan saat bepergian.'” (An-Nasa'i)

Berbuka puasa lebih baik daripada berpuasa jika musafir berada di antara tentara Muslim. Dalam kasus seperti itu, puasa tidak disukai, terutama jika secara fisiologis melemahkannya sehingga dia mungkin tidak dapat bergabung dalam pertempuran.

Orang tersebut diperbolehkan untuk berbuka puasa baik di siang hari atau di tengah hari, selama dia memenuhi syarat untuk menjadi seorang musafir. Ini karena jika perjalanan dimulai di malam hari dan berlanjut sampai siang hari, itu adalah alasan untuk berbuka puasa.

Ini sama seperti jika ada alasan untuk...

Terpopuler