MUI Imbau Saling Menghormati Jika Terjadi Perbedaan Awal Ramadhan

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 10 Mar 2024 18:14 WIB

Penganatan hilal,  awal Ramadhan 1445 H yang digelar Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Universitas Islam Bandung (Unisba), di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024). Peralatan yang dipergunakan terdiri dari teropong digital computerize dan teropong manual.  Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai bahan Itsbat Awal Ramdhan 1445 H. Foto: Edi Yusuf/Republika Penganatan hilal, awal Ramadhan 1445 H yang digelar Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Universitas Islam Bandung (Unisba), di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024). Peralatan yang dipergunakan terdiri dari teropong digital computerize dan teropong manual.  Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai bahan Itsbat Awal Ramdhan 1445 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Prof Sudarnoto Abdul Karim mengimbau masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim untuk saling menghormati Vika terjadi perbedaan awal pussa Ramadhan. Menurutnya, saling menghormati dan menghargai lebih baik daripada emosional dan menganggu ukhuwah.

Pernyataannya ini menanggapi perihal potensi perbedaan awal Ramadhan 1445 H, di mana Muhammadiyah telah menetapkan bahwa awal Ramadhan dimulai Senin 11 Maret 2024, sedangkan yang lain masih menunggu hasil sidang Isbat Kementerian Agama RI.

Baca Juga

“Jangan saling marah, nanti gara-gara (perbedaan) ini orang Islam kok puasanya duluan, yang duluan juga bilang ‘orang Islam kok Ramadhannya beda’. Janganlah,” ujar Prof Sudarnoto di kantor MUI di Jakarta, Ahad (10/3/2024).

Menurut Sudarnoto, Indonesia harusnya sudah khatam tentang perbedaan-perbedaan setiap menjelang awal Ramadhan maupun awal syawal. Karena hal ini sudah lama terjadi di Indonesia, sehingga tangan sampai perbedaan ini justru melahirkan konflik apalagi sampai merusak ukhuwah antarumat Islam.

“Biarkanlah perbedaan itu berjalan begitu saja, jangan sampai mengganggu, (menimbulkan) pertentangan, apalagi mengganggu ukhuwah, apalagi kita (sudah) punya pengalaman nanti 1 Ramadhan beda, ternyata 1 Syawal bisa sama. Jadi imbauanya harus saling menghormati saja,” kata Sudarnoto.

Kementerian Agama dalam menetapkan awal Ramadhan 1445 H adalah dengan menerjunkan tim untuk melakukan rukyatul hilal. Tim pemantauan hilal ini tersebar di 134 titik di seluruh Indonesia. Tim ini yang nantinya akan melaporkan bagaimana kemunculan bulan baru awal Ramadhan.

Kemudian Kementerian Agama baru akan menggelar sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H berdasarkan laporan dari tim pemantau. Apakah awal Ramadhan jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 atau esok harinya.

Sidang Isbat ini akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam. Sidang isbat juga akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Terpopuler