REPUBLIKA.CO.ID, BROOKLYN -- Menjadi seorang Muslim di negeri minoritas Islam tidaklah mudah. Salah satu hal yang sulit adalah menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri terhadap identitas budaya Islam dan bagaimana makna menjadi Muslim itu sendiri.
Untuk itu diperlukan pengajaran dan pengenalan budaya Islam yang baik dimulai dari generasi yang paling kecil. Muslim di Minnesota, Amerika Serikat menggelar Ramadan Camp guna menjangkau anak-anak Muslim di seluruh dunia.
Amin Aaser mengingat sebagai seorang anak yang tumbuh di Minnesota, keyakinannya sering membuatnya merasa seperti orang luar. Diminta untuk mengikuti praktik dan prinsipnya, terkadang terasa seperti pergi ke dokter gigi.
Kenangan itu adalah bagian dari apa yang mendorong Aaser yang saat ini merupakan seorang ayah seorang putri berusia lima tahun dan seorang putra berusia dua tahun, untuk menghabiskan Ramadhan dengan menjalankan Ramadan Camp secara daring.
Hal ini dilakukan cukup interaktif untuk anak-anak Muslim usia 5-12 sepanjang tahun di berbagai negara. Noor Kids Ramadan Camp dimulai dua tahun lalu selama pandemi Covid-19. Dan tahun ini peserta yang mengikutinya sekitar 90 ribu keluarga telah mendaftar. Sekitar 3.000 keluarga bergabung setiap malam.
"Perkemahan disiarkan langsung dari gudang di Taman Brooklyn yang dirancang menyerupai rumah pohon. Anak-anak menghabiskan antara 30 menit dan satu jam mendengarkan cerita, bermain gim, membuat proyek, mendengarkan pembicara tamu dan berbagi doa," kata dia, Senin (17/4/2023).