REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Dominikus Raditya Atmaka mengingatkan bahaya fenomena lapar mata saat berbuka puasa. Puasa yang seharusnya menyehatkan tubuh, justru bisa jadi sebaliknya jika tak bisa mengendalikan nafsu makan ketika berbuka.
Dominikus menjelaskan, dalam kondisi lapar, otak akan mengirim sinyal untuk makan. Akibatnya, timbul keinginan untuk mengonsumsi makanan yang dianggap enak.
Jika lapar mata ini dibiarkan dan dituruti, maka konsumsi akan menjadi lebih banyak daripada seharusnya. Ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, dan menjadi pemicu datangnya beragam penyakit.
"Untuk itu, perlu kemampuan untuk menahan diri dari lapar mata dan ngidam selama puasa agar lebih bisa mengatur jumlah kalori yang masuk dalam tubuh," kata Dominikus, Selasa (11/4/2023).