REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan salah satu pertimbangan utama bagi orang-orang yang berpuasa di bulan suci Ramadhan. Pasalnya, sekitar 60 hingga 70 persen tubuh manusia terdiri atas air yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke dalam sel tubuh.
Selain itu, air juga membantu mengatur suhu tubuh, yang penting bagi individu yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Setiap orang kehilangan cairan sepanjang hari melalui pernapasan, keringat, hingga urine.
Tidak mengganti cairan-cairan tersebut dapat menyebabkan dehidrasi. Ini menjadi tantangan tersendiri selama bulan Ramadhan. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi kehilangan cairan tubuh.
Dokter spesialis urologi di RS Al Zahra Dubai, Uni Emirat Arab, Thamir Alkasab, mengungkap bahwa mencegah dehidrasi selama puasa bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengonsumsi air putih yang cukup sebelum sahur dan setelah Maghrib. Kedua, dengan membatasi jumlah cairan yang hilang pada siang hari.
"Di luar waktu berpuasa, minumlah banyak air putih dalam tegukan yang sering, tapi jangan minum air dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus karena tubuh tidak akan mampu menyerap semuanya," ujar Alkasab, seperti dilansir dari The National, Rabu (29/3/2023).
Air menghidrasi tubuh lebih baik daripada minuman bersoda dan jus buah. Hindari minum kopi, teh, dan minuman ringan yang mengandung kafein karena akan membuat Anda lebih sering ke toilet dan menyebabkan dehidrasi.
Mona Mobarak, seorang ahli gizi yang bekerja sama dengan Abu Dhabi 360, juga menyarankan agar setiap Muslim mengonsumsi makanan yang kaya air saat berbuka puasa dan sahur. Cobalah makan buah dan sayuran yang kaya cairan seperti apel, semangka, mentimun, blueberi, tomat, dan bayam.
"Makanan tersebut akan membantu menjaga tingkat hidrasi tetap tinggi di siang hari, yang akan membantu tingkat energi," kata Mona.
Mona juga menyarankan untuk membatasi asupan garam jika memungkinkan. Menurut Mona, garam dapat memberikan efek langsung pada rasa haus jika dikonsumsi secara berlebihan.
"Saat memasak, gantilah garam dengan bumbu, rempah-rempah, lemon, dan jeruk nipis untuk menambah rasa,” kata dia.
Berada di luar ruangan dalam suhu yang hangat juga akan menyebabkan hilangnya cairan melalui keringat dan pernapasan yang lebih cepat. Jadi, kata Alkasab, agar tubuh tetap terhidrasi selama puasa pilihlah bentuk aktivitas fisik yang lebih ringan.
"Hanya karena Anda tidak haus, bukan berarti Anda tidak mengalami dehidrasi," kata Alkasab.
Perhatikan tanda-tanda peringatan, seperti urine berwarna kuning, frekuensi atau volume urine berkurang, dan merasa pusing atau ingin pingsan. Urine berwarna cokelat adalah tanda tubuh mengalami dehidrasi parah. Sebaiknya segera mencari bantuan medis jika mengalaminya.