Pola makan nabati mengurangi peradangan
Dia menambahkan pola makan nabati terbukti mengurangi peradangan dan risiko penyakit kronis. Mereka menggandakan manfaat kesehatan dari puasa untuk mencegah penyakit menjadikannya sebagai Ramadhan yang ramah lingkungan.
Dia menilai, umat Islam juga harus mengurangi asupan daging merah dan produk hewani olahan. Ini tidak hanya dapat mengurangi risiko kanker, stroke, dan penyakit jantung, tetapi menurut penelitian luas, industri daging merah berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang signifikan.
"Buah dan sayuran musiman segar dan hemat biaya. Produk segar memiliki lebih banyak antioksidan daripada makanan awet yang diawetkan," ujarnya.
Beberapa buah dan sayuran yang paling ramah lingkungan untuk dikonsumsi saat berpuasa adalah labu, brokoli, tomat, wortel, ubi jalar, bit, kacang polong, buncis, jamur, bayam, kol, apel, buah jeruk, melon, pepaya, dan pisang.
Rajarathinam mengatakan biji-bijian utuh yang ramah lingkungan seperti beras liar, oatmeal, dan millet, memiliki umur simpan yang baik dan dikemas dengan nutrisi penting yang membantu mempertahankan energi selama jam puasa, kaya serat untuk mencegah sembelit dan juga ramah anggaran.
Dia pun menyarankan agar umat Islam dapat membeli sesuatu dengan bijak, menyimpan secara efisien, dan menggunakan metode memasak sehat yang menggabungkan resep tradisional menyelamatkan dan menghidupkan kembali budaya serta membantu menjaga kesehatan.
"Mari jadikan Ramadhan ini berkelanjutan dengan memilih pola makan yang cukup nutrisi, terutama makanan segar berbasis tanaman yang tidak hanya sehat dan hemat biaya tetapi juga ramah lingkungan dan mudah terurai," ujarnya.