5. Bertakbir
Disunnahkan buat orang yang melaksanakan shalat Idul Fithri untuk bertakbir. Masyru'iyahnya ada pada Alquran. Selain itu juga ada masyru'iyah dari sunnah nabawiyah:
كَانَ النَّاسُ يُكَبِّرُونَ فِي العِيدِ حِينَ يَخْرُجُونَ مِنْ مَنَازِلِهِمْ حَتَّى يَأْتُوا المُصَلِّي وَحَتَّى يَخْرُجُ الإِمَامُ فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ سَكَتُوا فَإِذَا
كبر كبروا
Dahulu orang-orang bertakbir di hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka hingga sampai di tempat shalat, sampai imam keluar, maka mereka pun diam. Bila imam bertakbir maka mereka pun bertakbir.
6. Beda jalan pergi dan pulang
Disunnahkan untuk mengambil rute yang berbeda antara jalan pergi dan pulangnya.
7. Bertahniah
Disunnahkan untuk bertahniah pada hari Raya Fithr. Waktunya setelah pelaksanaan shalat led sebagaimana diriwayatkan dari Jubair bin Nufair radhiyallahuanu, dia berkata:
"Para sahabat Nabi SAW apabila bertemu di hari raya (Id) sebagian dari mereka berkata kepada yang lain: "Taqabbalallahu Minnaa Wa Minkum (Semoga Allah menerima ibadah kita semua)" (HR Al-Muhamili).