3. Berpakaian terbaik
Disunnahkan untuk mengenakan pakaian dan perhiasan yang terbaik di hari Raya, khususnya pada saat datang ke tempat shalat.
كَانَ لِلنَّبِيِّ جُبَّةٌ يَلْبَسُهَا فِي العِيْدَيْنِ وَيَوْمِ الجُمُعَةِ
Dari Jabir radhiyallahu anhu bahwa Nabi SAW memiliki jubah yang dikenakannya pada saat dua hari raya dan hari Jumat. (HR. Al-Baihaqi)
4. Makan atau sarapan sebelum sholat
Disunnahkan untuk makan pagi atau sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Dasarnya adalah hadits berikut ini,
عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ
تَمَرَاتٍ
Dari Anas bin Malik radliyallahu anhu berkata, "Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fithri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)
Perlu dipahami kalau disebutkan Rasulullah SAW memakan kurma, maka yang dimaksud tidak lain adalah makan yang sebenarnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW sebelum berangkat sholat Idul Fitri sarapan atau makan pagi terlebih dahulu.
Kurma adalah salah satu bahan makanan pokok sehari-hari orang Madinah dan bukan sekadar makanan cemilan yang dimakan sebutir dua butir.
Dalam hal ini Al-Imam Asy-Syafi'i berfatwa dalam kitab Al-Umm:
ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فلا شيء عليه ويكره له أن لا يفعل
Kami memerintahkan bagi yang mendatangi tempat sholat Id untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat sholat. Bila tidak makan, kami perintahkan untuk makan di jalan atau di tempat sholat bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila tidak dikerjakan.