Banyak Non-Muslim di Arab Saudi Memilih Berpuasa Ramadhan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 01 May 2022 18:10 WIB

Ilustrasi penjual makanan berbuka puasa. Banyak Non-Muslim di Arab Saudi Memilih Berpuasa Ramadhan Foto: Gulf Today Ilustrasi penjual makanan berbuka puasa. Banyak Non-Muslim di Arab Saudi Memilih Berpuasa Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Banyak non-Muslim yang tinggal di Arab Saudi telah memutuskan untuk berpuasa selama Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk merasakan kedekatan dan persaudaraan dengan teman serta kolega Muslim mereka.

“Anda tidak melakukan Ramadhan hanya sendiri, Anda membagikannya. Ini adalah momen persahabatan yang nyata dan berbagi kemurahan hati,” kata seorang non-Muslim dan kepala Alliance Francaise cabang Riyadh, Raphael Jaeger dilansir dari Arab News pada Ahad (1/5/2022).

Baca Juga

"Saya merasa menjadi bagian dari pengalaman indah ini, dan saya memikirkan Ramadhan sekarang, dan apa yang saya lakukan adalah membangun jembatan antara budaya Saudi dan Prancis," lanjutnya.

Jaeger telah tinggal di Riyadh selama tiga tahun. Akan tetapi, tahun ini adalah pertama kalinya dia berpuasa Ramadhan. 

“Tahun pertama saya di Arab Saudi, saya tidak mengenal banyak orang secara mendalam, dan kemudian Covid-19 terjadi,” kata Jaeger.

Namun semenjak itu, dia telah menjalin banyak teman Saudi dan membangun hubungan yang kuat. Tepat sebelum awal Ramadhan, teman-temannya mengundangnya untuk berbuka puasa bersama.

“Saya ingin berbagi dengan mereka pengalaman pencapaian, tantangan pribadi, spiritual dan fisik untuk berbuka puasa,” kata Jaeger.

Dia menjalani pertandingan squash pada hari pertama Ramadhan dan mendapati dirinya sangat haus selama pertandingan. “Ini adalah pertama kalinya dan pengalaman yang sangat menantang untuk tidak minum air, yang tidak saya lakukan, dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri,” kata dia.

Jaeger membandingkan proses puasa dengan pengalaman pergi ke gym dan melampaui tujuan pribadi. “Kemenangan kecil yang Anda miliki dalam hidup ini, Anda memilikinya setiap hari selama Ramadhan, dan Anda memilikinya dalam solidaritas dengan begitu banyak orang, bahwa kita bersama-sama berdiri,” kata Jaeger.

Sementara Ramadhan diketahui memiliki dampak positif pada kesejahteraan spiritual, Ramadhan juga memiliki banyak manfaat kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dari matahari terbit hingga terbenam dapat meningkatkan kesehatan pribadi secara signifikan.