REPUBLIKA.CO.ID, Pada bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa, yakni tidak makan dan minum sejak fajar menyingsing hingga matahari tenggelam. Sebagian besar orang membuat berbagai hidangan yang nikmat saat sahur maupun berbuka. Alih-alih supaya kuat, mereka melahap banyak makanan.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-A'raaf ayat 31, yang terjemahannya: ''Makan dan minumlah dan janganlah kalian berbuat israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf.''
Dalam ayat tersebut jelas dikatakan bahwa kita memang boleh makan dan minum, namun jangan berlebihan. Kita diwajibkan menyederhanakan makanan yang kita konsumsi.
Hal yang sama tercantum dalam sabda Nabi Muhammad SAW: ''Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa disertai dengan berlebih-lebihan dan kesombongan.'' (HR Abu Daud dan Ahmad, Al-Bukhari meriwayatkannya secara mu'allaq).
Menurut mantan menteri agama, dr Tarmizi Taher, sebaiknya orang berpuasa makan sesuai dengan kebutuhan dan kesehatannya. Ia memaparkan pola makan yang baik saat berpuasa.
Saat berbuka, lanjut Tarmizi, sebaiknya minum terlebih dahulu, lalu Shalat Magrib, dilanjutkan dengan makan makanan yang mengandung gula atau rasanya manis. ''Misalnya kurma, Nabi SAW saja cukup makan tiga kurma sudah kenyang. Bisa juga makan kolak, kue-kue manis,'' katanya kepada Republika.
Setelah itu, lanjut Tarmizi, dilanjutkan Shalat Tarawih. Barulah kemudian makan berat dengan porsi tidak berlebihan.
Untuk sahur, Tramizi menyebutkan, sabda Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan agar diperlambat atau mendekati imsak. Jangan pukul 01.00 sudah sahur.
''Saat sahur sebaiknya minum air putih atau air gula diperbanyak. Kita ini daerah tropis, jadi lebih sulit menahan haus dibandingkan lapar,'' kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, itu.
Jangan kurang cairan
Hal senada dituturkan dokter dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN-CM, dr Siti Setiati. Dia juga berkiblat pada QS Al A'raaf ayat 31, yang menganjurkan kita agar makan dan minum tidak berlebihan.
Siti menjelaskn, saat sahur kita membutuhkan 40 persen kalori, buka puasa 50 persen kalori, dan sesudah Shalat Tarawih 10 persen kalori. Untuk itu, sebelum Shalat Magrib makanan ringan, setelahnya makanan berat. ''Kebutuhan kalori sama dengan ketika tidak berpuasa,'' katanya.
Namun, saat puasa kita harus mengonsumsi cairan 30-50 cc/kg BB/hari (8-10 gelas). Dan, untuk mencegah kekurangan cairan dibutuhkan dua gelas saat berbuka puasa, 3-4 gelas setelah tarawih sampai dengan sebelum tidur, satu gelas saat bangun tidur sebelum sahur, dan 1-2 gelas saat sahur.
Tak hanya itu, lanjut dr Siti, dibutuhkan juga untuk mengonsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur. ''Hindari terlalu banyak es karena dapat menahan rasa kenyang.
Tak hanya itu, komposisi gizi harus seimbang. Menurut dr Siti, batasi makanan yang digoreng dan lemak. Saat sahur, batasi minuman teh/kopi, dianjurkan konsumsi makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat, batasi makanan yang lebih cepat dicerna seperti gula.
Sedangkan saat berbuka puasa, dr Siti mengatakan sangat dianjurkan mengonsumsi kurma karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium, natrium, kalsium, fosfor, zat besi, dan magnesium. Saat berbuka juga baik mengonsumsi pisang karena sumber kalium, magnesium, dan karbohidrat.
Selain itu, imbuh dr Siti, juga dianjurkan mengonsumsi vitamin dan mineral yang cukup. ''Waspadai terjadinya kekurangan cairan,'' katanya.