Menag Berharap Muhammadiyah Bisa Bersatu

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hazliansyah

Kamis 19 Jul 2012 22:59 WIB

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali. Foto: Antara/Syaiful Arif Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali mengharap ketidakhadiran perwakilan Muhammadiyah tidak mengurangi esensi toleransi keberagamaan.

"Saya tidak komentari, tidak ada gunanya mempertajam perbedaan, jadi biarkan saja pak Din (Syamsuddin) bicara. Kan tadi sudah dengar sangat demokratis prosesnya," ungkap Menag usai sidang itsbat penentuan awal Ramadhan 1433 H, Kamis (19/7).

Masukan dari berbagai kalangan tadi dinilainya sangat positif. Namun di sisi lain, dia prihatin karena dari tahun ke tahun selalu ada perbedaan terkait penentuan awal puasa. .

"Ini sebetulnya memalukan Islam. Memang kita tidak menutup perbedaan, tapi tolong utamakan persamaan," sebut Ketua Umum PPP itu.

Menurutnya, lebih baik ormas Islam memberikan mandat untuk mempersatukan sikap. Lantaran puasa disebut ibadah kolektif dengan melibatkan banyak pihak.

"Ini kan forum terbuka, seluruh ormas sangat terbuka sesuai teori dan sarannya. Saya sangat menyayangkan Muhammadiyah tidak hadir dalam forum yang penting ini. Kita harapkan bersama Muhamadiyah supaya bisa bersatu. Puasa besok tetap kita hormati, mereka yang putuskan tetap kita hormati," imbuh Menag.

Terpopuler