Jangan Sampai Kaset Masuk Surga Duluan Dibandingkan Kita

Rep: C23/ Red: Didi Purwadi

Rabu 17 Aug 2011 07:50 WIB

Masjid Istiqlal Foto: www.masjidistiqlal.or.id Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Suatu ketika, DR H Faiz Syukron Mahmud, sedang dalam perjalanan menuju Jawa Tengah. Hari itu waktu subuh telah tiba. Ia meminta supir untuk menepikan mobil.

Dari luar masjid, sayup-sayup terdengar suara adzan yang dilanjutkan dengan lantunan beberapa ayat Al-Qur’an. Tak lama kemudian, ia mendengar iqomah. Ketika mendengar suara yang indah tersebut, ia sempat bergumam..”Alangkah merdunya suara adzan dan ayat-ayat itu”.

Melangkahkan kaki ke dalam masjid, ia dibuat heran karena tak seorangpun ada di masjid itu kecuali seseorang yang sudah sangat tua. Ia berpikir bahwa tidak mungkin orang setua ini bisa membaca Al-Qur’an dengan begitu indahnya.

Ia lantas menanyakan kepada lelaki tua itu siapa yang adzan dan membaca Al-Qur’an tadi. Penjaga masjid itu tanpa banyak bicara mengarahkan telunjuknya kepada suatu benda. Kaset! Ternyata yang adzan dan yang membaca Al-Qur’an itu adalah kaset.

“Masyaallah, jangan sampai kaset masuk surga duluan dibandingkan kita..,'' pesannya kepada jamaah masjid Istiqlal saat berceramah dalam rangka Nuzulul Qur’an dengan tema “Mengatasi Kemerosotan Akhlak Bangsa dengan Pengamalan Nila-Nilai Al-Qur’an”.

“Karena, kaset sudah merebut hampir dari semua amal shaleh kita sehingga kita lupa terhadap ajaran Allah”, ujarnya.

Dra H Wirianingsih M.Si pegiat Al-Qur’an yang memiliki 11 anak penghafal Al-Qur'an juga mengajak umat muslim untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an dan menjadikannya rujukan hidup.

“Kalau kita dekat dengan Al-Quran, kitab suci itu yang akan menjaga kita sehingga bisa mengkontrol untuk tidak berbuat maksiat,'' katanya. “sekarang, sudah semakin banyak mucul pesantren Al-Qur’an. Itu sebuah kabar baik walaupun masih banyak juga sebagain orang menganggap mereka yang belajar AL-Qur’an sebagai orang yang sok alim.''

Terpopuler