Nikmatnya Berbuka Puasa di AS dengan Aneka Menu Hidangan Dunia

Red: Djibril Muhammad

Senin 15 Aug 2011 16:40 WIB

Makanan seperti Kebab (daging panggang) yang disajikan dengan nasi biryani dan curry, menjadi alternatif hidangan berbuka puasa bagi keluarga di AS. Foto: Wikipedia Makanan seperti Kebab (daging panggang) yang disajikan dengan nasi biryani dan curry, menjadi alternatif hidangan berbuka puasa bagi keluarga di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, Meskipun dalam bulan suci ini Muslim harus menahan lapar dan haus sehari penuh selama sebulan, Ramadhan, tidak dapat dipungkiri, juga merupakan saat terbaik untuk makan enak.

Selama Ramadhan para ibu biasanya sibuk di dapur menyiapkan berbagai hidangan khusus untuk berbuka, yang tentu saja berbeda dari hidangan makan malam biasa, untuk keluarga dan handai taulan. Karenanya, buka puasa menjadi seperti perayaan Thanksgiving kecil.

Moina Noor, Muslim asal India, yang tinggal di San Fransisco, biasanya menghidangkan samosa, channa dal, sejenis kacang polong berwarna kuning, chaat, selada buah dan kentang dengan saus chutney, dan kurma untuk berbuka. Ia juga memasak nasi biryani, kari, dan kebab sebagai hidangan utama.

Untuk hidangan penutup ia membuat kheer, sejenis bubur sumsum yang terbuat dari tepung beras, susu, almond, pistachio, kismis, dan rempah-rempah, serta tak ketinggalan teh susu. Abdullah Fawass, juru masak utama pada Restauran dan Toko Kue Mediterranian di Alexandria, Virginia, mengatakan bahwa salah satu hidangan berbuka yang paling digemari orang Timur Tengah yang hanya dibuat pada saat Ramadan adalah katayef.

"Katayef itu seperti kue dadar Amerika, tetapi sedikit lebih tipis. Setelah diisi dengan kacang serta krim, kemudian dipanggang. Disajikan hangat dengan madu dan pistachio," ujar Fawass.

Fawass menambahkan bahwa selain katayef, makanan berbuka lainnya yang biasanya khusus dibuat saat Ramadhan adalah kinafa, yakni sejenis roti manis terbuat dari tepung semolina yang berisi krim dan keju. Dengan banyaknya imigran Muslim yang berasal dari berbagai negara, acara potluck buka puasa di berbagai tempat di Amerika biasanya menjadi sarana bagi mereka yang hadir untuk 'berkeliling dunia lewat lidah'.

Moina Noor dan suaminya, misalnya, mengatakan sangat meyukai harira, sup kambing Maroko dengan kuah tomat. Ia juga mengagumi tatanan cantik hidangan nasi Iran yang dicampur biji buah delima dan daun dill. Orang juga bisa mencicipi kari kambing buatan Linda Ali yang berasal dari Trinidad dan mihun goreng ala Kanton yang dimasak suaminya, yang keturunan Tionghoa.

Selain itu juga ada pokara, perkedel lentil Pakistan, chachouka, telur goreng Tunisia yang dimasak dengan saus tomat dan berbagai rempah, dolma, nasi panggang Mesir, serta aneka jajan pasar Malaysia yang mirip dengan kue-kue tradisional Indonesia.

Sambil menyendoki berbagai hidangan ke piringnya, Moina Noor melihat keragaman makanan di piringnya dengan rasa syukur, karena bisa berbuka dengan orang-orang yang hangat dan makanan lezat. Keragaman hidangan yang ada di setiap piring orang-orang di sekitarnya bahkan dipandangnya sebagai cermin kebersamaan dalam Islam.

Namun, sementara banyak orang menyukai kue-kue manis India yang digoreng, kebab pedas, dan kari berkuah kental, saya tidak bisa melupakan enaknya makan kolak pisang, ayam goreng keremes, dan bakwan jagung. Dalam bulan Ramadhan di Amerika, kita mungkin bisa keliling dunia melalui beragam hidangan, tetapi seperti setiap perjalanan, masakan dari tempat kita berasal selalu yang terlezat.

Terpopuler