Mudik, Hindari Jalur Puncak Hingga Cipanas

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Hafidz Muftisany

Ahad 19 Aug 2012 20:53 WIB

  Mudik identik dengan kemacetan. Foto: Republika/Adhi Wicaksono Mudik identik dengan kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Kemacetan arus mudik di beberapa titik tampaknya masih harus dialami oleh para pemudik yang menggunakan jalur Puncak untuk menuju ke sejumlah wilayah di Jawa Barat pada Hari Raya Idul Fitri ini.

Meskipun telah ditempatkan beberapa petugas polisi untuk mengurai kemacetan, namun kemacetan mengular tetap saja terjadi di daerah Bukit Indah Puncak hingga Pacet.

Seorang pemudik asal Jakarta, Aldo, mengungkapkan bahwa dirinya telah tertahan selama dua jam di dalam kendaraan pribadinya. "Jalan sih tapi sedikit-sedikit," keluhnya, Ahad(19/8).

Menurut Aldo, kemacetan ini kemungkinan tidak hanya di dominasi pemudik asal Jakarta atau daerah lainnya. "Bagi yang tidak merayakan Idul Fitri mereka rata-rata memanfaatkan waktu ini untuk liburan bersama keluarga,"jelasnya.

Memang di sejumlah jalur Puncak terdapat beberapa tempat wisata yang menyuguhkan promo pada liburan Idul Fitri kali ini. Sebut saja Kota Bunga yang menyuguhkan bazaar salah satu makanan cepat saji yang sudah cukup terkenal, arena bermain trampolin dan kolam renang.

Kemudian kawasan Puncak Resort pun  menawarkan arena bermain rumah hantu dan beberapa mainan lainnya bagi para pelancong domestik maupun mancanegara.

Pantauan Republika, tidak sedikit kendaraan yang akhirnya lebih memilih menunggu kemacetan  di beberapa rest area di Puncak seperti di warung-warung kaki lima atau restoran-restoran yang ada di sepanjang jalur Puncak.

Pengalihan kendaraan pun akhirnya menjadi alternatif untuk menyelesaikan kemacetan puluhan kilometer tersebut. Seorang petugas polisi, Yudi, menyatakan pengalihan kendaraan sudah dilakukan sejak pukul 15.00.

"Jalurnya yaitu melalui Kota Bunga, Taman Bunga Nusantara, Mariwati, dan berakhir di Ciherang. Jadi para pemudik disarankan tidak melewati Pasar Cipanas dan Istana Cipanas karena disitulah titik kemacetannya,"tuturnya.

Terpopuler