REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Ribuan pemudik bersepeda motor dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan sekitarnya memadati jalur mudik khusus sepeda motor wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (16/8) malam hingga Jumat dini hari.
Iring-iringan pemudik yang menggunakan sepeda motor itu tidak pernah berhenti di sepanjang jalur mudik khusus sepeda motor tersebut, yakni Johar-Lemahabang Wadas-Telagasari-Krasak-Ciasem-Blanakan.
Pemudik bersepeda motor itu membawa barang-barang dengan membuat "bagasi" buatan pada bagian belakang motornya dengan menggunakan kayu atau bambu yang memanjang ke belakang. Tas ukuran besar mereka disimpan di "bagasi" buatan tersebut.
Aparat kepolisian dari Polres Karawang sendiri mulai memberlakukan jalur khusus sepeda motor wilayah Karawang tersebut pada H-3 lebaran atau pada Kamis (16/8). Tetapi, jalur mudik khusus sepeda motor yang diberlakukan bukan jalur lama seperti dilintasi pada musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada musim mudik lebaran tahun sebelumnya para pemudik yang melintasi jalur khusus sepeda motor sesampainya di Pertigaan Krasak diarahkan ke kanan untuk sampai ke jalur Pantura Cikalongsari, Karawang.
Sedangkan pada musim mudik tahun ini para pemudik yang melintasi jalur mudik khusus motor, sesampainya di Pertigaan Krasak langsung diarahkan ke kiri untuk tembus ke wilayah Blanakan hingga ke jalur Pantura Subang.
Kasatlantas Polres Karawang, AKP Wadi Sa'bani, mengatakan jalur mudik khusus sepeda motor diberlakukan karena terjadi kepadatan di Simpang Jomin dan sejumlah titik menuju jalur Pantura. Termasuk kepadatan di jalur Pantura wilayah Karawang-Subang.
Pemberlakuan jalur khusus motor diharapkan bisa mengurangi kepadatan yang terjadi di Simpang Jomin yang terkenal dengan titik rawan macet. Sebab di Simpang Jomin, terdapat pertemuan arus dan penyempitan jalan.