REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teror calo di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur di masa mudik kian meresahkan calon penumpang. Akibatnya, sebagian penumpang memilih menunggu bus di luar terminal ketimbang naik dari dalam terminal.
Mereka khawatir jika masuk ke dalam terminal bakal berhadapan dengan calo yang menawarkan harga karcis lebih lebih tinggi. Selain itu, sebagian penumpang juga mengeluhkan kebanyakan calo cenderung memaksa calon penumpang untuk membeli karcis tanpa harus menawar.
"Saya lebih merasa tenang kalau menunggu di luar terminal daripada harus naik bus dari dalam terminal," kata Iwan, pemudik tujuan Semarang di Jakarta, Senin (13/8).
Pria 52 tahun itu menjelaskan dari pengalamannya bertahun-tahun, ia kurang yakin dengan keamanan Terminal Pulogadung yang dianggapnya banyak calo dan preman yang memaksa untuk membeli tiket. "Sudah pasti mereka menjual tiket sangat mahal. Tiket dengan harga Rp 70 ribu bisa dijual Rp 150-200 ribu," katanya.
Saat ditanya mengenai kecenderungan penumpang yang memilih armada bus tertentu, dia menjawab bus mana saja sama saja yang terpenting sampai tujuan. "Yang penting saya tidak masuk terminal, keamanannya dipertanyakan," katanya.
Berdasarkan pengamatan, banyak calon penumpang yang berderet di luar terminal menunggu bus yang tepat untuk kendaraan mudik mereka. Calon penumpang lainnya, Eka juga mengkhawatirkan calo yang mempermainkan harga. "Saya lebih suka nunggu di luar, selain aman dari calo nakal, saya kira tidak kelamaan dan tidak 'ribet' harus berdesak-desakan dengan penumpang lain," kata Eka pemudik tujuan Yogyakarta yang membawa dua kardus barang bawaan yang berisi oleh-oleh untuk sanak keluarganya di kampungnya.
Pria 23 tahun itu mengaku apabila masuk ke terminal biasanya bus 'mangkal' terlalu lama untuk menunggu bus dipenuhi penumpang. "Kalau nunggu di luar langsung berangkat, tapi tidak enaknya kalau tidak kebagian tempat duduk," katanya.
Pendapat berbeda disampaikan Aminah. Pemudik tujuan Bangkalan, Madura itu mengaku merasa keamanan di Terminal Pulogadung itu cukup baik dengan banyaknya petugas keamanan yang sering patroli.
Apalagi ia dan keluarganya sudah terbiasa keluar masuk Terminal Pulogadung. "Selama tidak mengenakan barang berharga yang mencolok dan bisa menolak tawaran tiket para calo dengan baik kami merasa aman saja," kata wanita 43 tahun itu.
Meski begitu, dia mengeluhkan waktu tunggu sampai satu jam untuk keberangkatan armada bus yang akan dia tumpangi. "Kalau kata penjual tiketnya sih masih menunggu penumpang lain yang telat datang," katanya mengakhiri.