Ibu Hamil Berpuasa tak Membuat Bayi Lahir Prematur

Red: Taufik Rachman

Senin 13 Aug 2012 23:04 WIB

Hamil. Ilustrasi Foto: obgyn911.com Hamil. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berpuasa tidak membuat perempuan hamil melahirkan bayi prematur. Namun demikian,  berat bayi dari ibu yang berpuasa semasa hamil akan lebih ringan dari rata-rata, demikian penelitian dari Lebanon seperti dilansir Reuters.

Para peneliti menemukan tidak ada perbedaan signifikan antara waktu kelahiran pada 201 perempuan hamil di Beirut yang berpuasa dibandingkan 201 perempuan hamil yang tidak berpuasa, tulis laporan itu yang dimuat di Jurnal Kebidanan dan Ginekologi Internasional.

"Walaupun hasil menunjukkan tidak ada risiko untuk kelahiran prematur, fakta bahwa berat bayi lebih ringan pada perempuan hamil berpuasa itu mengkhawatirkan," kata ketua peneliti Anwar Nassar, profesor kebidanan dan ginekologi pada Pusat Kesehatan, Universitas Amerika di Beirut.

Selama Ramadan, kaum muslim tidak makan dan minum dari subuh hingga matahari terbenam. Walau puasa adalah kewajiban, orang hamil boleh tidak berpuasa karena "perkecualian jika berpuasa akan membahayakan janinnya".

Meskipun begitu, banyak perempuan hamil yang bertanya-tanya apakah berpuasa selama Ramadan dalam keadaan berbadan dua itu tidak membahayakan tubuh, kata Nassar.

Penelitian lain telah meninjau pengaruh puasa pada kehamilan, misalnya pada kasus kelaparan atau eksperimen dengan pembatasan kalori, tapi ini kali pertama ada penelitian tentang efek puasa terhadap kelahiran prematur.

Nassar dan koleganya meneliti para perempuan hamil dari empat pusat kesehatan sekitar Beirut pada Agustus 2008, dengan membagi dua karakteristik: grup yang berencana puasa dan tidak.

Semua kehamilan perempuan itu sedang berada pada masa trimester saat ditelitia. Pada 2008, Ramadan jatuh pada September.

Secara keseluruhan, 21 perempuan pada setiap grup melahirkan sebelum minggu ke-37 kehamilan yang dikategorikan sebagai prematur.

Perbandingan kelahiran prematur itu tiga banding satu, tiga perempuan hamil yang berpuasa dan satu perempuan hamil yang tidak puasa. Namun, para peneliti mengatakan perbedaan itu bisa jadi karena kebetulan.

Rata-rata, bayi yang dilahirkan perempuan berpuasa sekitar 3 kg, sedangkan bayi dari perempuan tidak berpuasa yang rata-rata beratnya 3,2 kg.

Satu penjelasan yang mungkin dari perbedaan itu adalah kenaikan berat badan para ibu yang berpuasa cenderung menurun selama Ramadan, 1,6 kg dibanding perempuan tidak berpuasa yang naik 2,3 kg.

Masih perlu penelitian lebih jauh, kata Nassar. Periode puasa pada Ramadan bisa bervariasi, dari 10 hingga 19 jam tergantung dari kapan bulan Ramadan tiba dan di belahan dunia mana.

Terlebih lagi tiap budaya mempunyai tradisi berbeda seputar sahur dan berbuka puasa sehingga sulit  menggeneralisasi asupan kalori dan nutrisi dari semua perempuan yang berpuasa selama Ramadan.

Terpopuler