Pasar Tetap jadi Sumber Kemacetan di Pantura

Rep: Angga Indrawan/ Red: Dewi Mardiani

Ahad 12 Aug 2012 17:51 WIB

Salah satu pasar tumpah di jalur Pantura Foto: ant Salah satu pasar tumpah di jalur Pantura

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Seperti mudik pada tahun-tahun sebelumnya, kemacetan ruas Pantura diprediksi nantinya karena keberadaan pasar tumpah di sepanjang Indramayu dan Cirebon. Sedikitnya terdata menjadi sumber kemacetan, yakni Pasar Patrol, Eretan, Losarang, Sukra, Jatibarang, Terisi, Bangkir, Tegal Gubug, dan Pasar Gebang.

Meski terdapat pos pengamanan dan personel dari polsek setempat, satu tips sederhana, hindari melintas di kawasan tersebut pada pagi hari ketika pasar tersebut beraktivitas.

Untuk terhindar dari kemacetan Pantura pada saat puncak arus mudik, pemudik disarankan mengambil jalur tengah melalui pintu tol Sadang di km 66 tol Cikampek. Dari Sadang, perjalanan diteruskan ke arah Subang melewati Cikamurang, Indramayu.

Pemudik yang ingin menuju Cirebon atau Brebes, dapat keluar melalui pertigaan Jangga ataupun Jati Barang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, rekayasa tersebut juga akan dilakukan pihak kepolisian jika kendaraan di pintu keluar tol Cikampek menumpuk hingga 2 kilometer.

Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Irwandi, mengungkapkan jalur alternatif Cikamurang dari arah Subang telah siap menjadi jalur alternatif bagi para pemudik. Hanya saja menurutnya, tidak adanya penerangan jalan, membuat pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan.

"Jalanan ketika malam memang gelap karena tidak ada penerangan, pemudik harap hati-hati," ungkapnya, Ahad (12/8). Di sepanjang jalur Subang-Cikamurang, Polres Indramayu juga telah menyiapkan rambu penunjuk dan 8 ribu patok bambu sebagai pembatas di ruas jalan yang dinilai cukup rawan.

H-7 menjadi pilihan warga untuk bermudik,  tidak terlepas dari alasan menghindari kemacetan. Rudi (38 tahun) mengaku memilih bermudik bersama keluarganya sejak Ahad, untuk menghindari kemacetan bila semakin dekat dengan puncak arus mudik.

"Anak-anak sudah selesai sekolah, pekerjaan juga sudah aman untuk ditinggalkan," ungkap wirausahawan asal Rawamangun, Jakarta Timur tersebut. Menurutnya, dengan kondisi pantura yang lancar, membuat perjalanan mudiknya ke Purwokkerto ini bisa relatif santai.

Terpopuler