REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Belum semua pemudik kembali ke tempat asalnya. Hal ini terlihat pada pemudik yang menggunakan kereta api hingga H+5. Dari sekitar 638.554 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayah Daops 2 pada H-10 sampai H+4, yang sudah datang baru sekitar 177.519 penumpang.
"Puncak arus mudik terjadi H-3 mencapai 48.893, dan arus balik H+1 sebanyak 49.656," ujar Kepala Humas Daops 2, Bambang Setyo Prayitno kepada wartawan, Senin (5/9).
Menurut Bambang, arus balik di semua stasiun wilayah kerjanya terus berlangsung. Diperkirakan, pemudik akan terus berdatangan hingga H+7. "Apalagi, anak sekolah kan masih libur," tegas Bambang.
Sementara itu, Wakil Dirut PT KAI, Darmawan Daud, mengatakan dengan pembatasan kapasitas maksimum 150 persen untuk kereta kelas ekonomi selama mudik lebaran ini, PT KAI bisa lebih meningkatkan pelayanan.
Selain bisa membuat seluruh pemudik menjadi nyaman, sambung Darmawan, waktu keterlambatan perjalanan kereta pun bisa ditekan. Rata-rata, setiap perjalanan kereta mengalami keterlambatan kedatangan maksimal hanya dua jam.
"Kalau dulu kan untuk naik kereta ekonomi harus berdesak-desakan. Ini cukup memakan waktu," tegas Darmawan.
Dengan pemberlakuan reservasi untuk kereta ekonomi, kata dia, penumpang yang bisa naik kereta hanya yang sudah memiliki tiket. Jadi, lebih teratur dan displin.
Walaupun dari sisi volume penumpang berkurang, Darmawan memprediksi pendapatan PT KAI tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun lalu. Calo tiket pun tahun ini berkurang.
"Sebelum ada pembatasan, banyak penumpang ekonomi yang tidak membayar. Sekarang kan hanya penumpang yang punya tiket yang bisa naik," imbuh Darmawan.
Darmawan mengaku, akibat pembatasan kapasitas kereta ekonomi ada sebagian pemudik yang biasa menggunakan kereta api tahun ini harus menggunakan moda angkutan yang lain. Karena, PT KAI memiliki keterbatasan kapasitas.