REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak pada H-6 mengoperasikan 25 kapal roro (roll on roll off).
"Hari ini kami mengoperasikan 25 kapal untuk melayani pemudik yang datang pada H-6 pada 24 Agustus," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Zailis Anas, Rabu.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi Pelabuhan Merak masih normal, belum terlihat adanya peningkatan atau lonjakan pemudik yang signifikan. "Masih normal, tidak ada antrean kendaraan," katanya.
Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak La Mane mengatakan, lonjakan arus penumpang diperkirakan pada H-3. "Prediksi kami lonjakan penumpang akan terjadi pada H-3 mendatang," katanya.
Berdasarkan data di PT ASDP Merak, 25 kapal roro yang beroperasi itu di antaranya, KMP Jatra III, Jatra I, Windu Karsa P, Mufidah, Jatra II, Windu Karsa Dwitya, SMS Kertanegara, Prima Nusantara, Mitra Nusantara, Menggala, Titian Murni, HM Baruna.
Selain itu, KMP BSP 3, Victorius 5, Panorama, Jagantara, Nusa Agung, Duta Banten, Bontang Exspress II, Raja Basa, BSP 2, Titian Nusantara, Dharma Kencana IX, Dharma Ferry IX, dan Gelis Rauh.
Sementara itu data ASDP Merak juga mencatat ada empat kapal bantuan tidak berfungsi atau beroperasi, tiga diantaranya sedang menjalani perawatan seperti Raja Enggano, Pulo Telo, dan Kalibodri, sedangkan satunya lagi masuk galangan akibat perbaikan atau "docking" yakni Rodhita.
Selain itu 12 kapal reguler yang ada di lintasan Merak - Bakauheni juga tidak berfungsi, di antaranya tujuh kapal menjalani perawatan, seperti Nusa Jaya, Nusa Dharma, Nusa Bahagia, Nahuga Jaya, Nusa Mulia, BSP U dan Tribuana.
Sementara yang rusak hanya satu kapal, KMP Laut Teduh 2, dan yang "docking" ada empat kapal yaitu KMP Royal Nusantara, Nusa Setia, Bahuga P dan Mustika Kencana. Dengan demikian kapal yang tidak beroperasi seluruhnya ada 16 unit.