Layla menata sebagian besar dekorasi Ramadhannya sendiri. “Saya suka mempertahankan tradisi yang ditetapkan ibu saya,” katanya.
Layla, lahir dari seorang ayah Mesir dan ibu Jerman, melihat ibunya mengubah semua dekorasi Natalnya menjadi Ramadhan. Ibu Layla tidak mampu membeli semua dekorasi Ramadhan yang dia inginkan pada 1960-an, seperti yang dia biasa lakukan dengan dekorasi Natal yang dia dapatkan dari Jerman.
“Ibu saya memiliki semua barang buatan tangan, Sama seperti kami memiliki kalender Natal, ada juga kalender Ramadhan. Sama seperti ada stoking Natal, ada tas Ramadhan dan pohon Natal, ada juga lampion Ramadhan,” kata Layla.
Ketika nanti dia memiliki anak sendiri, Layla akan mengikuti tradisi ibunya. Dia bahkan menemukan "Sheikh Ramadan" sebagai versi Ramadhan dari Santa Claus. Kini anak-anaknya telah tumbuh besar, Layla masih berhati-hati dalam membuat dekorasi Ramadhan, kebanyakan mereka buatan tangan. Dia memiliki olesan meja Ramadhan, tempat serbet, sarung bantal, dan barang-barang lainnya.
https://english.ahram.org.eg/News/464143.aspx