Mabrouk al-Amin, seorang supervisor di bengkel tersebut, mengatakan proses restorasi membutuhkan banyak pengrajin. "Bekerja dengan kitab Tuhan sangat menyenangkan dan kami tidak bosan... ada kegembiraan yang tak terlukiskan dalam pekerjaan ini," katanya.
Pemulih mengatakan mereka telah memperbaiki setengah juta Alquran yang mengejutkan sejak lokakarya dibuka pada 2008. Lebih dari 1.500 peserta pelatihan telah lulus dari 150 bengkel restorasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak wanita telah bergabung dengan para sukarelawan lainnya. "Sejumlah besar wanita dilatih untuk memperbaiki Alquran dan saat ini mereka memiliki bengkel sendiri," kata Drebi.
Khadija Mahmoud, salah satu sukarelawan, bahkan pernah mengadakan sesi pelatihan bagi perempuan tunanetra. "Kami tidak akan bisa berpikir untuk melakukan ini... jika bukan karena para wanita yang ahli ini," tambah Drebi.
Bagi Mahmoud, memperbaiki Alquran di bengkel perempuan dapat membuat mereka bekerja dengan nyaman dan lebih cepat. Dia menambahkan pekerjaan restorasi telah memberi banyak cara untuk wanita untuk mengisi waktu luang mereka.
"Segmen besar peserta pelatihan dan pemulih adalah pensiunan. Bagi mereka, tidak ada yang lebih baik daripada menghabiskan waktu luang mereka dalam pelayanan Alquran," katanya.
“Para pelatih maupun yang memperbaiki merupakan bagian dari pensiunan. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu luang mereka memperbaiki Alquran,” ucapnya.
https://www.voanews.com/a/libyan-artisans-restore-old-qurans-for-ramadan-/6513997.html