REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan kebaikan dan bulan mulia karena Allah SWT memberikan banyak sekali kebaikan serta keberkahan di dalamnya sebagaimana terkandung dalam surat Al Baqarah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Dengan kata lain, Ramadhan adalah bulan kebaikan dan karunia di mana Allah SWT melimpahkan berbagai atribut. Bulan Ramadhan juga seperti ladang yang subur, siap disemai dengan benih-benih kebajikan dan menuai manfaat dari benih yang telah ditanamnya. Dikutip dari Buku Lentera Alquran karangan M. Quraish Shihab, benih yang harus ditaburkan adalah benih yang mengarah pada sikap dan karakter yang sesuai dengan sikap dan sifat Allah SWT, sehingga dapat digunakan untuk menghiasi diri, mewarnai perbuatan, dan mempengaruhi cara berpikir seseorang.
Betapa banyak manfaat dan kebaikan di bulan Ramadhan, karenanya kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk benar-benar bertobat kepada Allah dan melakukan perbuatan baik. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari antara amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Rasulullah:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih).