Muslim Australia Akhirnya Bisa Nikmati Buka Bersama

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko

Kamis 13 May 2021 01:08 WIB

 Anggota komunitas Muslim pergi setelah merayakan liburan Islam Idul Adha di Masjid Auburn Gallipoli di Sydney, Australia, 31 Juli 2020. New South Wales telah memberikan pengecualian bagi 400 orang untuk berkumpul di sebuah masjid di Sydney barat untuk merayakan Idul Fitri Idul Adha adalah yang paling suci dari dua hari libur Muslim yang dirayakan setiap tahun, itu menandai ziarah tahunan Muslim (Haji) untuk mengunjungi Mekah, tempat paling suci dalam Islam. Muslim menyembelih hewan kurban dan membagi daging menjadi tiga bagian, satu untuk keluarga, satu untuk teman dan kerabat, dan satu untuk orang miskin dan yang membutuhkan. Foto:

1

"Itu sangat bagus karena itu sangat berarti ketika Anda memiliki lebih banyak jiwa bersama."

Menurut Sensus 2016, jumlah penduduk Muslim di Australia adalah 604.200 jiwa, atau 2,6 persen dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, 454 Muslim tinggal di Wagga Wagga di mana kelompok tersebut berjumlah kurang dari 1 persen dari populasi kota. Ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Sensus 2011 yang menunjukkan 0,55 persen penduduk mengatakan mereka berafiliasi dengan Islam.

Wahiduz Zaman, istrinya Majeda Bhuiyan dan kedua anaknya pindah ke Wagga Wagga dari Adelaide tujuh tahun lalu. Awalnya, Zaman tidak mengharapkan komunitas Muslim yang besar. Seorang wanita dan seorang pria duduk di meja makan mereka menikmati makan bersama keluarga mereka.

Asosiasi Muslim Riverina Wagga Wagga (MARWA) menyelenggarakan acara kebersamaan secara keseluruhan untuk populasi Muslim di kota, sesuatu yang menurut Zaman sangat penting.

"Sebagian besar dari kami berasal dari negara yang berbeda, jadi kami memikirkan anak-anak kami agar mereka tidak merasa sendiri, oleh karena itu komunitas adalah hal yang sangat baik," katanya.

 

 

Terpopuler