Dentuman Suara Meriam di Lebak Penanda Berbuka Puasa

Red: Ani Nursalikah

Jumat 07 May 2021 12:34 WIB

Dentuman Suara Meriam di Lebak Penanda Berbuka Puasa. Petugas bersiap menyalakan meriam di Masjid Al Araaf Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (13/4/2021). Warga setempat menggunakan meriam sebagai penanda waktu berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Foto:

1

Dirinya selama 26 tahun sebagai petugas penyulut meriam tidak ada pengganti karena mereka khawatir menjadi korban kecelakaan. Saat ini, dia mengaku rasa takutnya sudah hilang.

"Kami menyulut meriam itu cukup hati-hati mulai mengisi bahan peledak dari karbit hingga menyulut api ke lubang meriam agar tidak mengalami kecelakaan," kata Opik sambil mengaku menerima honor Rp 100 ribu.

Akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung Mohammad Husen mengatakan dentuman suara meriam sebagai tibanya berbuka puasa pada Bulan Ramadhan berlangsung sejak zaman Belanda. Saat itu, kata dia, umat Muslim Kabupaten Lebak tidak memiliki media elektronika, seperti radio dan televisi.

Karena itu, dentuman meriam satu-satunya yang bisa dijadikan pertanda tibanya waktu umat Islam untuk berbuka puasa Ramadhan. Bahkan, dentuman suara meriam pada saat itu lebih keras hingga terdengar mencapai kejauhan 40 kilometer.

"Kami memperkirakan tradisi dentuman suara meriam di Rangkasbitung dari tahun 1928 hingga kini masih dilestarikan dan dipertahankan," katanya.

 

Terpopuler