Saat itu, turunlah firman Allah surat Al-‘Alaq ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Malam itu adalah Lailatul Qadar, Malam Ketetapan dan Kekuasaan. Allah berfirman dalam surat al-Qadr ayat 1-5:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Dilansir About Islam, Selasa (4/5), lebih dari ribuan tahun kemudian momen itu ada dalam bulan Ramadhan. Lailatul Qadar ada di sepuluh malam terakhir. Setiap tahun, Rasulullah akan mengasingkan dirinya dari dunia untuk menghidupkan kembali keagungan Lailatul Qadar dan ini harus diikuti oleh umatnya.
Tidak perlu di gua seperti Rasulullah, cukup temukan lokasi yang nyaman. Misal, di rumah. Manfaatkan waktu tersebut untuk terhubung kepada Allah pada sepuluh terakhir Ramadhan daripada menghabiskan waktu di dunia maya.
https://aboutislam.net/family-life/culture/first-laylatul-qadr-ever-read-full-story/