Muhammad mencari sesuatu yang lebih baik dan bisa menjadi jalan keluar dari semua persoalan tersebut. Dia mencari Tuhan. Dalam gua yang dikelilingi batu padat, pasir, dan langit tak berujung, dia merasakan kedamaian pikiran dan ketenangan jiwa.
Dia menundukkan kepalanya dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Ada sejuta pertanyaan mengalir di benaknya. Tiba-tiba, jawaban dari semua pertanyaannya itu muncul. Malaikat Jibril dengan lebih dari 600 sayap terlihat.
"Baca!” Perintah itu dari Tuhan, jawaban atas segala pertanyaan, pencarian, dan doa. Namun, Muhammad ketakutan dan tidak mengerti. Terlebih, dia tidak bisa membaca. Jibril mencengkeramnya sangat erat sehingga Muhammad merasa tulangnya seolah-olah akan hancur.
“Baca, baca!” datang perintah membaca sekali lagi. “Saya tidak bisa membaca!” ujar Muhammad.
Untuk ketiga kalinya, perintah membaca terus ada. Muhammad menangis karena hatinya penuh dan merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dia menyerahkan dirinya pada perintah Tuhannya.