Makam Mbak Priok Saat Ramadhan

Red: Agung Sasongko

Rabu 21 Apr 2021 20:06 WIB

Makam Mbah Priok Foto: Republika Makam Mbah Priok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makam Habib Hasan Al Hadad atau Mbah Priok menjadi salah satu objek wisata religi yang cukup banyak diziarahi warga menjelang Ramadhan. Peziarah yang datang tidak hanya dari kalangan umat Islam saja, tapi juga dari non-Islam juga ada.

Menurut Ketua Bidang Keagamaan Yayasan Maqom Keramat Syech Sayyid Mbah Priok Mustafa Kamal peziarah yang berbeda keyakinan dilihat dari presentasenya bisa mencapai hampir separuh dari peziarah yang beragama Islam.

Baca Juga

"Persentase yang berziarah kira-kira bisa 60 (muslim) berbanding 40 (non-muslim). Saya sendiri pernah menjamu tamu seorang biarawati," ujar Mustafa saat ditemui ANTARA di Jakarta, Selasa (21/4).

Mustafa mengatakan perbedaan keyakinan akan dikesampingkan ketika menyambut peziarah. Sebab yang berbeda agama pun tentu memiliki tujuan yang sama dalam hidup, yaitu mendapatkan rida dari Allah.

"Untuk mendapat rida Allah kan ada wasilah (sarana), misalnya, datang ke sini berziarah ada yang memakai motor, ada yang jalan kaki," katanya.

Tapi tujuannya sama, yaitu berziarah. "Begitu juga kalau dia itu non-muslim atau muslim, ada cara berdoa masing-masing. Walau caranya berbeda-beda, tapi tujuannya sama," kata Mustafa.

Cara ibadah tidak menjadi penghalang untuk berziarah atau bermunajat di Makam Mbah Priok. Memang pernah ada yang bertanya, bolehkah berdoa dengan tata cara agama lain di dalam makam Mbah Priok itu.

"Saya bilang, boleh, kan bermunajat kepada Tuhan-nya. Kalau begitu kan soal keyakinan, soal persepsi masing-masing. Maka semua yang bermunajat tujuannya sama, kita beragama tujuannya satu, yakni menggapai ridha Allah," kata Mustafa.

Mustafa hanya memberi satu persyaratan yang harus dipenuhi pengunjung di dalam makam, yaitu berpakaian harus menutup aurat."Syaratnya kalau mau berziarah kemari cuma satu, pakaian yang sopan dan menutup aurat. Yang perempuan juga," kata Mustafa.