Puasa 16 Jam di Wisconsin Amerika Serikat

Red: Agung Sasongko

Senin 03 Jun 2019 12:45 WIB

Endang Fourianalistiyawati, adalah mahasiswa S3 di School of Human Ecology, University of Wisconsin, Madison, di negara bagian Wisconsin. Foto:

Komunitas Muslim di Madison

Secara keseluruhan, kami  sangat bersyukur tinggal di Madison, dengan komunitas muslim yang cukup luas dan aktif yang berasal dari berbagai negara di dunia. Saya pribadi di fakultas, memiliki teman sesama muslim lainnya yang berasal dari Mesir, Turki, Kuwait, dan Yaman. Kami memiliki kesempatan untuk saling berbagi kisah dan pengalaman dari negara kami masing-masing.

Saat Ramadhan ini, kami mengagendakan buka puasa bersama dan saling berbagi menu khas yang biasa kami siapkan dari negara masing-masing. Bersama teman kuliah yang tinggal di komplek perumahan yang sama, kami juga saling menyempatkan bertukar sajian khas dari negara masing-masing. Biasanya saya menyiapkan kolak ubi jalar dicampur pisang dan juga bala-bala atau bakwan yang sederhana dalam proses dan penyajiannya.

Selain itu, University of Wisconsin Madison sangat mengedepankan inklusivitas, sehingga di beberapa gedung disediakan ruang beribadah (reflection room) yang dapat kami gunakan untuk melaksanakan ibadah salat. Ruangan ini tidak terbatas untuk kegiatan keagamaan bagi Muslim, namun semua agama ataupun kepercayaan juga bisa menggunakan ruangan ini untuk beribadah atau bagi siapa saja yang membutuhkan suasana yang tenang reflektif. Bahkan bagi yang ingin bermeditasi bisa juga memanfaatkannya.

Selama hampir setahun berada di AS, saya tidak mengalami kendala berarti dalam beraktivitas sebagai Muslim, terlebih di Madison, saya merasakan suasana yang sangat kekeluargaan dari pihak kampus, dan juga masyarakat di sekitar Madison. Beberapa kali saat saya melaksanakan salat, saat sedang beraktivitas di kelas atau di area kampus lainnya, mereka akan dengan terbuka bertanya apa yang sedang saya lakukan, dan menghormati aktivitas yang sedang saya lakukan tersebut.

Selain itu, komunitas masyarakat Indonesia di Madison juga cukup besar dan aktif melaksanakan kegiatan bersama, termasuk bulan Ramadan ini kami yang tinggal di komplek yang sama juga menyempatkan untuk buka bersama. Selain itu, biasanya kami bergabung dengan masyarakat muslim Indonesia di seputaran Madison, Milwaukee, dan Chicago, untuk melaksanakan kegiatan kajian rutin. Para peserta kajian juga sebagian besar aktif sebagai pejabat di Indonesian Muslim Society in America (IMSA), yang memiliki milis grup, Facebook group and page, juga grup khusus untuk wanita yang disebut juga dengan IMSIS.

Kajian rutin secara online juga mudah untuk diikuti via facebook dan lainnya. Selain itu, IMSA juga memiliki kegiatan muktamar rutin setiap tahunnya, dan Desember ini, muktamar akan dilaksanakan di Chicago. Menjadi muslim di AS, setidaknya yang saya rasakan selama di Madison, sangat nyaman dan menyenangkan, karena semua muslim yang berasal dari berbagai negara, berkumpul dan menjadi saudara yang saling menguatkan.

Terpopuler