Puasa Umat Terdahulu

Red: Agung Sasongko

Selasa 14 May 2019 11:17 WIB

Ramadhan Foto:

Walaupun dalam Alquran maupun hadis tidak dijelaskan bagaimana bentuk puasa Adam dan generasi sesudahnya, tetapi ada petunjuk-petunjuk bahwa agama-agama yang dibawa oleh para rasul terdahulu itu adalah agama monoteisme yang mengajarkan kepercayaan pada keesaan Tuhan (Allah).

Lalu, bagaimana dengan Nabi Nuh AS. Menurut sebuah riwayat, Nabi Nuh yang berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun, seperti puasanya Nabi Adam. Nabi Nuh juga memerintahkan kaumnya untuk menyembah Allah dan berpuasa ketika mereka berbulan-bulan hidup terkatung-katung di dalam perahu besar di tengah samudera luas akibat bencana banjir besar, seraya bertobat kepada Allah.

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul, mengutip Ibnu Majah tentang puasa Nuh. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Puasa Nuh adalah satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha."Dalam riwayat lainnya, Abu Qatadah dari Zaid  bin Rabah Abu Faras, mendengar Abdullah bin Amr berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Nuh berpuasa satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha. Daud berpuasa setengah tahun. Ibrahim berpuasa tiga hari setiap bulan, berpuasa satu tahun dan berbuka satu tahun." Menurut Ibnu Katsir, hadis itu dicantumkan al-Haitsami pada ath-Thabari. "Namun, saya belum mendapatkannya," kata Ibnu Katsir.

Nabi Ibrahim AS juga terkenal dengan kegemarannya berpuasa, terutama pada saat hendak menerima wahyu dari Allah, yang kemudian dijadikan suhuf  Ibrahim itu. Puasa menurut agama Ibrahim dilaksanakan oleh Ismail, putra Ibrahim yang terkenal taat beribadah; dan puasa Ibrahim diikuti pula oleh Ishaq (putra Ibrahim dari Sarah).

Nabi Ya'qub terkenal sebagai orang tua dan rasul yang gemar berpuasa, terutama untuk keselamatan putra-putranya. Sementara Nabi Yusuf berpuasa ketika berada dalam penjara bersama para terhukum lainnya. Kebiasaan berpuasa ini juga beliau terapkan ketika menjadi pembesar Mesir dan menjabat sebagai menteri perekonomian negeri tersebut. "Karena aku khawatir apabila aku kenyang, nanti aku akan melupakan perut fakir miskin," ujar Nabi Yusuf.

 

Terpopuler