REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi dan kewajiban puasa tak hanya berlaku pada umat Nabi Muhammad SAW. Surah al-Baqarah [2] ayat 183, yang menjadi landasan perintah berpuasa bagi umat Rasulullah, menyebutkan bahwa kewajiban ibadah puasa telah diberikan kepada umat-umat sebelumnya.
Menurut sejarawan Muslim legendaris, Ibnu Katsir, ajaran puasa sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa. Nabi Adam, kata dia, berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adam berpuasa pada 10 Muharam sebagai rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah.
Riwayat lain menyebutkan, Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu diturunkan dari taman surga oleh Allah. Ada juga yang mengatakan Adam berpuasa 40 hari 40 malam setiap tahun. Pendapat lainnya mengatakan Adam berpuasa dalam rangka mendoakan putra-putrinya.
Selain itu, ada pula yang menjelaskan, Adam berpuasa pada hari Jumat untuk mengenang peristiwa penting, yakni dijadikannya dia oleh Allah, hari diturunkannya ke bumi, dan diterimanya tobat Adam oleh Allah.
"Sesungguhnya Allah menjadikan Adam pada hari Jumat, diturunkan di bumi pada hari Jumat, dia bertobat kepada Allah atas dosanya memakan buah khuldi pada hari Jumat, dan wafat pun pada hari Jumat." (HR Bukhari).