Lalu bagaimana dengan mi instan? Menurutnya mi instan boleh, asal tambah sayur, telur, bakso. Memasaknya juga jangan terlalu lama dan yang terpenting jangan mi instan saja.
Selain karbohidrat harus ada protein. Menurutnya nasi yang dimasak dengan biji-bjian lebih baik dibandingkan dengan nasi berkilau. Karena IG-nya lebih rendah, dan nasi berserat lebih baik. Sama halnya dengan kentang, jika dimasak dengan kulitnya akan lebih baik.
Faktor penting lainnya adalah lemak. Misalnya pilihannya ada nasi putih dan nasi uduk. Bisa pilih nasi uduk karena IGnya lebih rendah. “Memilih IG lebih rendah supaya tidak cepat lapar," katanya.
Dia mengatakan makan dengan gizi seimbang juga harus diterapkan saat berbuka. Setelah buka, dia mengatakan lakukan aktivitas, shalat dan segala macam, baru makan besar. “Karena untuk mencerna makanan butuh energi, jadi pastikan kita makan besar kalau energi sudah naik, baru masuk makanan besar,” ujarnya.