REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Secara umum situasi keamanan dan ketertiban nasional selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2011 sejak 11-26 Agustus 2012 cukup kondusif. Namun, seperti tahun berikut tetap ada kecelakaan lalu lintas, kerugian material hingga korban meninggal.
Jumlah kecelakaan lalu lintas pada 26 Agustus sebesar 227 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 39 orang, luka berat 67 orang dan luka ringan 226 orang. Kerugian material tercatat Rp383.470.000.
Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat adalah 5.233 kasus. Jumlah korban meninggal dunia tercatat 908 orang. Luka berat sebanyak 1.505 orang dan luka ringan 5.139 orang. Jumlah kerugian material sebanyak Rp11.815.475.012.
Sepeda motor yang terlibat kecelakaan pada 26 Agustus sebanyak 255, mobil penumpang 36 kasus, bus 11, mobil barang 23 dan kendaraan tidak bermotor tiga kasus. Hingga 26 Agustus, motor yang terlibat kecelakaan sebanyak 5.634, mobil penumpang kasus, bus mobil barang dan kendaraan tidak bermotor, tiga kasus.
"Kalau kita melihat peristiwa laka lantas, memang ada persentasi kenaikan. Rata-rata perhari ada kenaikan enam persen dan korban meninggal naik 15 persen jika dibanding data 2011," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Senin (27/8).
Ia menambahakan polisi berupaya menyosialisasikan budaya tertib berlalu lintas. Sekitar 69,5 persen kecelakaan di jalan raya melibatkan kendaraan roda dua. Angka pemudik motor diprediksi akan mengalami peningkatan di masa yang akan datang.
"Kita tentu berharap kualitas prasarana jalan makin baik. Penyelesaian jalan yang rusak diharapkan dapat mengurangi kemacetan," katanya.