Hikmah Disunnahkan Sahur untuk Kesehatan (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Rabu 01 Aug 2012 04:00 WIB

Makan Sahur (ilustrasi) Foto: theworldandyouth.wordpress.com Makan Sahur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,Mengapa Allah SWT menyuruh kita untuk makan sahur sebelum memulai puasa? Setiap muslim yang ingin berpuasa disunnahkan untuk sahur. Apakah itu puasa wajib maupun puasa sunnah, sahur tetap disunnahkan. Apakah hikmahnya untuk kesehatan tubuh ?

Makan sahur berfungsi memperbarui simpanan energi yang digunakan dalam beker­ja, dan menyuplai tubuh dengan kebutuhan asam amino dan asam lemak pokok yang tidak bisa diproduksi di dalam sel.

Ia juga menyuplai kebutuhan-kebutuhan harian tubuh akan vitamin, mineral, dan unsur-unsur yang hanya bisa diperoleh dari makanan. Dengan begitu, manusia sebenarnya mampu saja berpuasa sepanjang tahun tanpa ada risiko yang meng­ancam hidupnya, selama ia konsisten dengan model puasa Islami, yaitu sahur dan berbuka.

Rasa kasih Allah SWT kepada manusia menuntut penying­katan kewajiban ini hanya selama satu bulan saja dalam se­tahun. Di luar itu, manusia diberikan kebebasan untuk men­jalankan puasa-puasa sunah yang dianjurkan Nabi saw atau dibiasakannya, seperti puasa tiga hari tiap bulan (tanggai 13,14,15), puasa Senin dan Kamis tiap minggu, puasa enam hari bulan Syawal, puasa hari 'Asyura, puasa Arafah (dan masih banyak lagi)

Rasulullah SWT bahkan melarang orang untuk memaksa dan menyiksa diri dengan melakukan puasa satu tahun penuh. Nabi SAWpernah menegur salah seorang sabahat yang melakukan puasa selama satu tahun penuh sehingga tubuhnya terlihat kurus dan roman mukanya pucat. Nabi SAW pun menegurnya, "Mengapa kau siksa dirimu sendiri?" Beliau lantas menyuruhnya untuk bersikap moderat. 

Adakah keringanan yang lebih ringan daripada keringanan ini? Maha Benar Allah SWT yang telah berfirman, "Allah SWT hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa' (4): 28).

Adakah kemu­dahan yang lebih mudah daripada kemudahan ini? Allah SWT berfirman, "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu."

Begitulah manifestasi kemukjizatan sains dalam puasa Islam yang semakin menampakkan diri seiring dengan ke­munculan berbagai fakta dan inovasi ilmiah di zaman ini yang tidak mampu diinformasikan dan dipastikan oleh ma­nusia sejak empat belas abad silam.

Terpopuler