Delapan Puasa Sunnah yang DIcintai Allah (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Kamis 26 Jul 2012 21:55 WIB

Puasa (ilustrasi) Puasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, 7.  Puasa pada bulan-bulan haram.

Yang dimaksud dengan bulan-bulan haram ialah; Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharam, dan Rajab. Disunatkan memperbanyak puasa didalam bulan-bulan tersebut.

Menurut Ibnu Hajar, tidak ada satu hadits yang sahih mengenai keutamaan Bulan Rajab dan keutamaan berpuasa di dalamnya. Demikian juga mendirikan shalat pada suatu malam khusus di dalamnya.

 Ibnu As Subki menukilkan pendapat dari Ibnu Mansur Al Sam’ani, yang mengatakan, "Tidaklah warid suatu sunnah yang dapat dipegangi tentang puasa Rajab secara khusus. Adapun hadis-hadis yang diriwayatkan mengenai puasa Rajab itu, semuanya lemah dan tidak ilmiah."

8.Puasa Ala Nabi Daud.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW bahwa puasa sunat yang terbaik adalah puasa yang silih berganti dengan buka, sehari puasa, sehari buka.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Amer, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasanya Nabi Daud AS. Ia tidur pada pertengahan malam dan bangun untuk mendirikan shalat pada sepertiga (malam terakhir). Kemudian ia tidur lagi seperenam malam. Nabi Daud berpuasa sehari dan berbuka sehari."