REPUBLIKA.CO.ID, -4. Puasa Bulan Sya’ban.
Puasa Rasulullah SAW yang paling banyak selain pada bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Sya’ban. Sebagaimana hadits yang Muttafaqun alaih, dari Aisyah RA yang mengatakan, "Saya tidak pemah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan saya tidak pemah melihat beliau berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban."
Selain itu, riwayat dari dari Usamah bin Zaid RA juga mengatakan, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa Beliau SAW lebih banyak berpuasa pada Bulan Sya’ban."
Beliau SAW mejawab, "Bulan Sya'ban adalah bulan yang dilupakan orang diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, didalamnya segala amal ibadah manusia dilaporkan kepada Allah. Dan saya menginginkan saat amal ibadah sedang dilaporkan itu dalam keadaan berpuasa." (HR.Bukhari Muslim).
5. Puasa pada hari-hari bulan terang (Ayyamul Bidh)
Dimaksudkan hari-hari bulan terang adalah tanggal 13, 14, dan 15 pada tiap bulan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Nasa'i, dan Ibnu hibban, dari Abu Dzar Al Ghifari mengatakan, "Rasulullah SAW telah menyuruh kami berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, yaitu; hari 13, 14, dan 15." Beliau SAW bersabda, "Puasa itu seperti puasa sepanjang masa."
6. Puasa Hari Senin dan Hari Kamis.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah RA mengatakan, "Bahwasanya Rasulullah SAW seringkali berpuasa pada hari Senin dan Hari Kamis." Ditanyakan kepadanya tentang sebabnya, Beliau SAW menjawab,"Sesungguhnya segala amal manusia dilaporkan kepada Allah pada setiap hari Senin dan Kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap muslim, atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang saling membelakangi, (tidak damai) Allah berfirman, "Tundalah amal keduanya."