Lebaran 'Ganda' Bingungkan Warga

Rep: Nur Farida/ Red: cr01

Selasa 30 Aug 2011 14:44 WIB

Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta (ilustrasi). Foto: Republika/Darmawan Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 H oleh Menteri Agama dengan beberapa ormas Islam membingungkan sebagian besar kaum Muslimin di Indonesia.

Hasil Sidang Itsbat Senin (29/8) menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu (31/8). Sebagian Muslim Indonesia dikejutkan dengan hasil Sidang Itsbat tersebut. "Saya kaget, lebaran jadinya hari Rabu (31/8)," ujar Nunung, seorang ibu rumah tangga di kawasan Cengkareng.

Menurutnya, pemerintah pasti mengikuti penaggalan yang telah dibuat di kalender, maka ia berpatokan pada tanggal yang telah di tetapkan di kalender. "Di kalender kan lebarannya 30-31," ujarnya.

Kekagetan juga dialami oleh Samsiah, seorang pemudik di Tangerang. Awalnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya di Tegal selepas menunaikan shalat Ied di rumahnya pada Selasa pagi ini. Mengetahui lebaran mundur hari Rabu, ia tetap melaksanakan mudik lebaran hari ini, "Kalau Rabu, nunggunya kelamaan," katanya.

Walaupun sebagian umat Islam telah melakukan shalat Ied hari ini, sebagian lainnya masih banyak yang melaksanakan puasa Ramadhan. Ditemui di terminal dan pusat perbelanjaan banyak kaum Muslimin yang tidak lagi menunaikan puasa Ramadhan.

Ridho seorang pengunjung mal di kawasan kelapa gading yang ditemukan sedang santap siang mengaku bahwa ia sudah tidak berpuasa, "Udah lebaran," ungkapnya.

Tidak sedikit kaum Muslim yang berlebaran hari ini dituntut untuk toleransi terhadap sesama Muslim lainnya. Beberapa orang mengaku telah berlebaran, tidak lagi menunaikan puasa Ramadhan hanya belum melakukan shalat Ied. "Shalatnya ikut besok sebab jarang masjid yang menyelenggarakan Ied di dekat rumah," ujar Mega, warga Jakarta.