Alhamdulillah, Lebaran Dua Kali

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: cr01

Selasa 30 Aug 2011 12:21 WIB

Pemulung koran bekas shalat Ied (ilustrasi). Foto: Republika/Prayogi Pemulung koran bekas shalat Ied (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gema Takbir berkumandang, ribuan orang saling bersalaman. Pertanda salat Ied telah selesai dilangsungkan, Selasa (30/8).

Ribuan warga yang terletak di Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, memang telah melangsungkan Idul Fitri satu hari sebelum waktu yang telah ditetapkan dalam Sidang Itsbat.  "Saya ikut keluarga saja shalatnya," kata salah satu jamaah salat.

Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Ramainya orang kini telah berganti rupa. Yang terlihat hanya tumpukan kertas koran yang dibiarkan berserakan. Para jamaah shalat memang membawa koran sebagai alas dari sajadah mereka. Maklum, mereka salat di tengah lapang tanah. Dengan cekatan, tangan Margiyanto sibuk melipat koran sisa peninggalan jamaah. "Alhamdulillah buat tambahan makan," kata pria berbadan kurus itu.

Sisa koran itu menjadi andalan pria asal Tegal, Jawa Tengah itu sebagai pencahariannya. "Nanti saya jual ke pengepul," ucapnya. Jika dihitung rupiah, satu kilogram tumpukan koran dihargai hanya Rp 500-Rp 700 saja. "Paling saya cuma bisa ngumpulin sekitar 10 kilogram saja," tutur Margiyanto.

Jika ditotal, ia hanya bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 5 ribu dalam jirihnya. Tak sebanding memang dengan kerja kerasnya untuk memulung koran bekas salat Ied. "Alhamdulillah lebaran 2 kali," ucapnya, tersenyum.

Karena perbedaan itu, ia mengaku jadi bisa mempunyai penghasilan tambahan. Pasalnya, salat Ied dilangsungkan sebanyak dua kali. "Jadi bisa ngumpulin koran lagi besok," kata Margiyanto penuh harap.