Uang Untuk Kebutuhan Lebaran Mencapai Rp 1,7 T

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Dewi Mardiani

Jumat 17 Aug 2012 14:11 WIB

Cermat menghitung uang/ilustrasi Foto: wihdan hidayat/republika Cermat menghitung uang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seperti tahun sebelumnya, kebutuhan uang menjelang Lebaran selalu meningkat tajam dibandingkan hari-hari biasa. Untuk tahun 2012 diproyeksi sebesar Rp 1,873 triliun, sedangkan realisasi penarikan perbankan dan penukaran oleh instansi, BPR  dan masyarakat umum hingga tanggal 16 Agustus 2012 mencapai Rp 1,787 triliun atau 95,40 persen dari proyeksi.

Dalam keterangan persnya, Deputi Direktur BI Solo, Putra Nusantara, menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan uang sebagian besar didistribusikan melalui perbankan sebesar Rp1,695 triliun (94,85 persen), sedangkan penukaran oleh BPR, instansi dan masyarakat umum sebesar Rp 92,225 miliar (5,15 persen).

Upaya pemenuhan kebutuhan uang untuk lebaran telah dimulai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo yang didistribusikan melalui perbankan sejak tanggal 16 Agustus 2012 dan pelayanan langsung kepada masyarakat dan instansi sejak tanggal 23 Juli sampai 16 Agustus 2012 setiap hari senin sampai Kamis.    

Secara nominal pecahan yang  didistribusikan melalui perbankan didominasi pecahan besar yaitu Rp 100.000 dengan nominal Rp 739,2 milyar atau 43,63 persen dan Rp 50.000 dengan nominal Rp717.9 milyar atau 42,37%. Namun demikian dari sisi jumlah lembar (bilyet), didominasi pecahan besar Rp5 0.000 dengan jumlah 14.358.000 lembar atau 22,96 persen, diikuti pecahan kecil yaitu Rp5.000 dengan jumlah 13.166.000 lembar atau 21,06 persen dan Rp 2.000 dengan jumlah 9.721.000 lembar atau 15,55 persen. 

Pelayanan penukaran uang kepada BPR, Instansi dan masyarakat  secara nominal didominasi oleh pecahan Rp 5.000 dengan nominal Rp 29,78 milyar (32,34 persen) dan pecahan Rp10.000 dengan nominal Rp24,34 milyar (26,42 persen). Dari jumlah lembar (bilyet), penukaran uang didominasi pecahan kecil yaitu Rp2.000 dengan jumlah 7.046.730 lembar atau 31,21 persen dan pecahan Rp1.000 dengan jumlah 6.296.701 lembar atau 27,89 persen.