Penumpang Bus Menumpuk di Lebak Bulus

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad

Jumat 17 Aug 2012 13:05 WIB

Sebuah keluarga tengah menanti keberangkatan busnya di Terminal Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Republika/Yogi Ardhi Sebuah keluarga tengah menanti keberangkatan busnya di Terminal Lebak Bulus, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK BULUS - Penumpukan penumpang terjadi pada armada jarak dekat jurusan Tasikmalaya, Bandung, Garut dan Sukabumi Jumat (17/8) di Terminal Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Penumpukan penumpang sudah terlihat sejak pagi dan hingga siang ini terus meningkat.

Penumpukan penumpang disebabkan tidak adanya bus yang stand by di Terminal. Kepala Terminal Lebak Bulus, Suarta Sebayang, mengatakan ketiadaan bus terjadi akibat terkena macet di perjalanan.

Hal senada disampaikan sopir Perusahan Otobus Primajasa jurusan Garut, Ibin Soibin. Ia mengatakan armada bus terlambat karena macet. "Macet di daerah Garutnya, Nagreg, Cibitung dan Cipulir juga," kata dia.

Menurutnya, waktu tempuh yang seharusnya empat hingga lima jam menjadi delapan jam. "Apalagi yang jurusan Tasikmalaya juga dialihkan ke Nagreg," kata Ibin yang telah berprofesi sebagai sopir selama 13 tahun.

Ia menambahkan sebenarnya macet tidak fatal, hanya padat merayap tetapi cukup menyita waktu hingga menyebabkan keterlambatan pada hampir semua armada.

"Sudah ada bantuan sebanyak sepuluh bus dari PO Primajasa pusat," kata dia. Namun, bantuan yang diturunkan sejak Rabu (15/8) tersebut juga mengalami kemacetan di perjalanan.

Pantauan Republika, setiap bus Primajasa yang baru tiba, tidak sempat stand by di terminal karena langsung diserbu calon penumpang. Penumpang berebutan masuk untuk mendapatkan tempat duduk hingga ada yang akhirnya rela berdiri dan berdesak-desakan.

Bus langsung penuh dalam waktu 15 menit setelah tiba di terminal. Salah seorang penumpang mengatakan ia sudah berada di Terminal sejak pukul 6.00 WIB pagi, namun belum kebagian naik karena berebutan.

Menurut Ibin, hal seperti ini sudah biasa terjadi setiap tahun. "Mereka rela kalau pun harus berdiri demi dapat pulang ke kampung halaman," ujarnya.

Petugas Terminal yang bergabung dengan Suku Dinas Lebak Bulus, juga petugas Pramuka tampak sibuk membantu mengamankan penumpang di lapangan yang sudah tidak tertib lagi. Imbauan terus disuarakan melalui pengeras suara yang meminta penumpang untuk tertib dan berhati-hati namun kondisi sudah sulit dikendalikan.

Berdasarkan data dari Terminal Lebak Bulus, pada Kamis (16/8), armada bus yang diberangkatkan sebanyak 549 bus dengan jumlah penumpang 22.427 orang.