Memasuki Lebaran, Harga Sembako Naik

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani

Selasa 14 Aug 2012 19:05 WIB

Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi) Foto: antara Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Memasuki H-5 hari raya Idul Fitri, harga sembako kembali mengalami kenaikan, seperti yang terjadi di pasar Depok. Ditemui di tokonya, Selasa (14/8), Thomas Ginting, penjual bahan-bahan pokok, mengaku harga beberapa sembako, seperti gula, telur, tepung terigu, dan minyak goreng naik cukup signifikan.

Thomas mengatakan, kenaikannya mencapai 10-20 persen. "Untuk harga terigu dan minyak goreng tidak terlalu banyak kenaikannya, hanya sekitar 10-20 persen dari harga normal. Namun untuk gula pasir dan telur, harganya terus merangkak naik," katanya.

Gula yang semula harganya Rp 11.000 per kilogramnya, kini mencapai Rp 14.000. Sedangkan telur yang sempat turun ke harga Rp 15.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp 17.000. "Kemungkinan akan terus naik Rp 1.000 per hari sampai Lebaran," ujarnya. Untuk masalah omzet, Thomas mengaku ada penaikan 10-20 persen.

Sedangkan untuk harga sayur mayur di pasar Depok ini juga mengalami kenaikan. Menurut Ginal Ulum, penjual macam-macam sayuran, kenaikannya mencapai 30 persen. "Harga cabe yang biasa 20.000 per kilogram, kini mencapai 25.000 per kilogram. Belum lagi, sayuran yang lain. Omzet saya saja bisa naik sampai 80 persen," ujar Ginal.

Menurut para pedagang, kenaikan harga memang selalu terjadi di semua sektor. "Setiap tahun, kalau mau Lebaran, barang-barang memang pada naik harga. Jadi pembeli juga sudah enggak heran. Tapi nanti setelah Lebaran, harga pasti langsung turun drastis. Penurunannya bisa mencapai 50 persen," ungkap salah satu pedagang.